Di sisi lain, Chef Bayu Timur dari Ritz-Carlton Mandapa Bali melihat acara ini sebagai ruang kreatif yang mempertemukan perspektif, teknik, dan budaya kuliner beda negara.
“Acara MLA hari ini amazing, semua chef berkumpul membawa menu masing-masing untuk menunjukkan keunggulan yang berbeda. Ada sentuhan Indonesia, ada Australia, ada Argentina, ada Western. Ini kolaborasi yang bagus,” ujarnya kepada iNews Media Group.
Dia juga menegaskan bahwa domba Australia mudah diolah dan cocok dengan preferensi rasa masyarakat Indonesia.
“Kalau di Indonesia kita bilangnya kambing. Dan lamb dari Australia ini lebih empuk dan bisa dimasak dengan berbagai cara, termasuk digabungkan dengan bahan-bahan lokal,” tuturnya.
Bagi Victoria, daging domba bukan sekadar komoditas ekspor, melainkan juga sebagai representasi dari standar keberlanjutan, kualitas pemrosesan, dan komitmen jangka panjang terhadap pasar internasional.