JAKARTA - Menjadi working mom memang dituntut harus memiliki multi talenta, salah satunya mengahadapi situasi kantor yang dinamis.
Nyatanya dalam dunia kerja yang terus berubah, perempuan kerap dihadapkan pada dilema antara memenuhi ekspektasi profesional dan tanggung jawab domestik. Perasaan bersalah sering kali muncul ketika waktu di kantor dirasa “mengambil” waktu bersama keluarga.
Padahal, keseimbangan antara karier dan peran keluarga bukan soal membagi waktu secara kaku, melainkan kemampuan untuk menyesuaikan prioritas sesuai situasi yang dihadapi. Kesadaran ini penting agar para ibu bekerja tidak terus-menerus terjebak dalam rasa bersalah yang justru menghambat produktivitas dan kebahagiaan pribadi.

(Ilustrasi Working Mom. Foto: Freepik)
Agar tidak terjebak dengan perasaan yang dilematis, Psikolog Rima Olivia mengungkap mitos karier vs realitas karier di tempat bekerja.
Dengan menyadari mitos vs relita, para pekerja wanita lebih bisa menempatkan diri agar tetap logis dan produktif secara tepat. Apa saja?
Berikut ini ulasannya Rima Olivia dalam buku Happy Working Mom, Jumat (7/11/2025).
1. Care Giving
Mitos Karier: Mengasuh anak hanyalah tugas ibu. Tekanan ini kemudian melahirkan perasaan tidak menjadi 'good enough mom'.
Realita Karier : Parenting adalah tugas ibu dan ayah, parenting tidak bisa dibebankan hanya pada ibu.
2. Time Macho
Mitos Karier: Top performer yang bekerja paling keras menanjak paling cepat di perusahaan.
Realita Karier: Kerja keras bukan satu-satunya kriteria menuju puncak. Memiliki pemahaman yang luas dan membangun jaringan hubungan kerja juga sama pentingnya
3. Face Time Warrior
Mitos Karier : Pekerja ideal adalah mereka yang mudah dijangkau dan siap siaga
Realita Karier : Perempuan cenderung mengutamakan kebutuhan keluarga daripada laki-laki.
(Rani Hardjanti)