Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Wanita Jatuh dan Meninggal di Bandara Changi, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan saat Terjatuh

Mei Sada Sirait , Jurnalis-Senin, 20 Oktober 2025 |06:04 WIB
Viral Wanita Jatuh dan Meninggal di Bandara Changi, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan saat Terjatuh
Viral Wanita Jatuh dan Meninggal di Bandara Changi, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan saat Terjatuh (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA Viral seorang wanita berusia 56 tahun meninggal setelah insiden jatuh di Bandara Jewel Changi, Singapura. Polisi dan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) menerima panggilan untuk bantuan sekitar pukul 1.55 sore di 78 Airport Boulevard.

Wanita itu disebut tidak sadarkan diri dan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit. Dari video yang diunggah di akun TikTok @sgseewhatsee, tampak seorang wanita melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) pada korban.

Namun sebenarnya, apakah pertolongan pertama yang diberikan pada korban sudah benar?

Dilansir dari First Aid for Life, berikut ini pertolongan pertama untuk perjalanan jauh dan jatuh:

Jatuh adalah penyebab utama orang tua perlu dirawat di rumah sakit. Mayoritas orang tua sering mengalami patah tulang pinggul akibat terjatuh.

Orang yang lebih tua lebih berisiko untuk jatuh. Namun biasanya kita selalu bingung untuk menghadapi atau memberikan pertolongan pada orang yang terjatuh. Padahal kondisi itu justru bisa menimbulkan risiko yang lebih besar.

Maka jika ada orang terjatuh, yang bisa dilakukan ialah dekati mereka dengan tenang. Anda juga perlu waspada terhadap bahaya apa pun di sekitar bagi penolong ataupun korban.

Jangan terburu-buru untuk memindahkannya. Anda bisa naik ke lantai sehingga berada di level yang sama dengan mereka dan segera mengecek apakah korban terjatuh responsif.

Jika tidak merespons, harus dicek apakah korban bernapas atau tidak. Jika korban masih bernapas, perhatikan baik-baik bagaimana insiden korban terjatuh.

Kemudian dengan hati-hati, Anda bisa menempatkan korban ke dalam posisi pemulihan untuk menjaga saluran udara mereka tetap bersih. Namun jika korban jatuh tidak bernapas, maka Anda bisa mulai melakukan CPR atau resusitasi jantung. Jika memungkinkan, minta defibrilator jika ada yang tersedia.

Jika korban memberi respons terhadap bantuan pertama tersebut, Anda bisa mengajak korban berbicara. Cobalah dan pastikan kejadian kecelakaan, dan jika mungkin ada penyebab medis seperti fit atau stroke.

Coba cari tahu di mana titik paling sakit yang dirasakan korban dan perhatikan apakah ada pendarahan, memar, atau anggota badan yang terpelintir yang menunjukkan cedera tertentu. Jika korban sadar dan Anda mengetahui mereka telah jatuh dari ketinggian atau dapat melukai leher atau tulang belakang, maka jangan pindahkan korban.

Coba jaga agar korban tetap diam sebisa mungkin dan jangan sampai mereka memutar tubuh. Telepon ambulans dan dengan tenang terus meyakinkan mereka sampai paramedis tiba.

Jika menyadari adanya pendarahan, Anda bisa memberi tekanan kuat dengan bantalan bersih sambil menunggu kotak P3K. Namun jika korban mulai menunjukkan tanda-tanda syok klinis, baringkan korban dan angkat kaki mereka lalu segera telepon bantuan medis.

Jika tidak ada cedera yang tampak langsung dari korban, maka bantu mereka ke posisi duduk dengan sangat hati-hati. Pastikan apa yang dirasakan korban, apakah merasakan nyeri, ketidaknyamanan, hingga pusing.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement