JAKARTA - Aksi donor darah merupakan tindakan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Namun, perlu diketahui bahwa ada manfaat lainnya bagi para pendonor untuk kesehatan mereka.
Sayangnya, manfaat kesehatan dari donor darah sering kali tak diketahui masyarakat, terutama anak muda generasi Z alias Gen Z. Hal ini membuat banyak anak muda jarang melakukan donor darah yang juga bisa memberikan efek kesehatan pada tubuh.
“Pengetahuan terhadap (donor darah) ini masih kurang. Karena itu, kita terus mendorong sosialisasi dan juga pemahaman tentang pentingnya berdonor darah,” ungkap Beky Mardani, Ketua PMI DKI Jakarta, dalam acara kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Beky mengatakan donor darah bisa memberikan banyak hal baik untuk tubuh lantaran adanya pergantian sel darah merah. Ia mengungkap kebiasaan ini bisa dilakukan para Gen Z karena manfaat kesehatannya yang bisa didapat.
“Orang berdonor itu sel-sel darah ini akan selalu berganti. Kalau wanita kan masih ada menstruasi, tapi bagi yang laki-laki kan tidak ada,” ungkap Beky.
“Contohnya metode bekam. Tapi kalau itu tidak bermanfaat, karena (darahnya) dibuang. Nah donor darah ini bermanfaat, makanya saya bilang, kitanya sehat, kita bisa menyelamatkan orang,” tambahnya.
Beky menjelaskan Indonesia masih kekurangan jumlah donor darah sedikitnya 900 ribu per tahun. Angka tersebut masih kurang dari standar World Health Organization (WHO) yakni sekitar 2 persen dari jumlah penduduk.
Untuk itu, penting kontribusi anak muda dan para Gen Z untuk ikut partisipasi dan rutin melakukan donor darah yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan kesehatan pendonor.
“Kita perlu menyadarkan Gen Z, para generasi muda untuk berpartisipasi berdonor darah. kita dorong agar berdonor darah itu menjadi kebiasaan. Karena sekarang itu, 61 hari sudah boleh berdonor darah lagi,” ungkapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)