Meski terlihat berusaha tabah, sorot matanya tak bisa menyembunyikan rasa kehilangan. Astrid menegaskan bahwa dirinya bisa merelakan barang-barang berharga maupun perabot rumah tangga yang ikut raib, namun tidak dengan kucing-kucing kesayangannya. Hewan peliharaan itu sudah dianggap bagian dari keluarga, sehingga kehilangan mereka meninggalkan luka yang jauh lebih dalam dibandingkan kerugian materi.
Walau dengan raut muka penuh keikhlasan, Astrid tetap menyimpan harapan besar. Ia berharap ada orang baik yang mau mengembalikan kucing-kucing tersebut. Baginya, kucing bukan sekadar hewan, melainkan sahabat yang selalu hadir dalam suka dan duka keluarga. Harapan inilah yang ia titipkan kepada publik, seraya mempercayakan pencarian kepada pihak kepolisian.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)