Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengapa Tidak Boleh Mencabut Rambut Putih?

Rayhan Ramdhani , Jurnalis-Senin, 01 September 2025 |08:10 WIB
Mengapa Tidak Boleh Mencabut Rambut Putih?
Mengapa Tidak Boleh Mencabut Rambut Putih? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Rambut putih atau uban kerap membuat sebagian orang merasa kurang percaya diri. Tak jarang, cara instan yang dipilih adalah mencabutnya agar tampilan terlihat lebih muda. 

Padahal, kebiasaan ini justru tidak dianjurkan. Ada alasan medis yang menjelaskan mengapa mencabut rambut putih bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit kepala.

Berikut alasan rambut putih tidak boleh dicabut yang telah dirangkum Okezone.

  • Infeksi Kulit

Kebiasaan mencabut uban ternyata bisa memicu masalah serius pada kulit kepala. Saat folikel rambut terganggu, risiko terjadinya infeksi meningkat. Salah satunya adalah folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut yang dipicu oleh bakteri, jamur, atau bahkan virus.

Ketika uban dicabut, kulit di sekitar folikel dapat mengalami luka kecil yang rentan terinfeksi. Kondisi ini kemudian bisa menimbulkan peradangan, ditandai dengan munculnya bintik merah hingga bernanah. 

Tak hanya itu, infeksi pada kulit kepala juga sering disertai rasa sakit dan gatal, sebagai tanda adanya peradangan di bawah permukaan kulit.

  • Kerusakan Folikel Rambut

Selain risiko infeksi, mencabut uban juga berpotensi merusak folikel rambut. Meski uban tidak terkait langsung dengan produksi melanin (zat pemberi warna rambut), proses mencabut secara paksa dapat melemahkan folikel. Bila dilakukan berulang kali, kerusakan bisa semakin parah dan menghambat pertumbuhan rambut baru.

Folikel rambut yang rusak dapat membuat rambut tumbuh lebih tipis, tidak sehat, bahkan berhenti tumbuh sama sekali. 

Kondisi ini bukan hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan rambut serta kulit kepala secara keseluruhan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement