Kekerasan verbal ini kerap dilakukan orangtua, seperti membentak anak secara berulang atau membandingkannya dengan teman sebayanya.
Tak jarang, bentakan tersebut juga disertai dengan ucapan bernada ancaman, hinaan, hingga kata-kata yang menyakitkan.
Hal ini membuat anak merasa tertekan, takut, dan tidak aman di lingkungan keluarganya sendiri.
Saat orangtua memarahi atau membentak anak dengan nada tinggi, anak cenderung merasa takut dan tidak dipahami.
Karena kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah belum berkembang sepenuhnya, mereka bisa meluapkan emosinya melalui perilaku memberontak.
Hal ini merupakan bentuk usaha anak untuk menunjukkan bahwa mereka juga memiliki keinginan dan kemandirian dalam bersikap.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)