Setiap sesi menyusui bukan hanya memberi makan, tapi juga membangun ikatan antara ibu dan anak. Saat menyusui, tubuh ibu melepaskan hormon oksitosin—hormon cinta—yang membuat ibu dan bayi merasa lebih dekat, lebih tenang, lebih bahagia.
Itu sebabnya banyak ibu merasa hatinya damai saat menyusui, seolah dunia melambat, dan hanya ada mereka berdua.
Menyusui tak hanya bermanfaat bagi bayi. Bagi ibu, ini adalah bentuk perlindungan jangka panjang. Menyusui menurunkan risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim. Bahkan, menyusui secara eksklusif bisa menunda ovulasi secara alami—dikenal sebagai metode LAM—yang bisa mencegah kehamilan dalam enam bulan pertama.
Lebih jauh lagi, ibu menyusui cenderung lebih sehat secara jantung. Risiko hipertensi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung menurun secara signifikan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)