Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Burnout Bisa Bikin Orang Ingin Bunuh Diri?

Rayhan Ramdhani , Jurnalis-Jum'at, 01 Agustus 2025 |13:41 WIB
Benarkah Burnout Bisa Bikin Orang Ingin Bunuh Diri?
Benarkah Burnout Bisa Bikin Orang Ingin Bunuh Diri? (Foto: Freepik)
A
A
A

BURNOUT tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Terutama setelah kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri berinisial ADP. Pasalnya, Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), Nathanael E.J. Sumampouw menyebut ADP mengalami kondisi kelelahan emosional atau burnout karena pekerjaannya.

Nathanael menjelaskan, pekerjaan Arya sebagai diplomat Kemlu salah satunya untuk memastikan perlindungan WNI di luar negeri berdampak pada kondisi psikologis korban.

Apakah benar kondisi burnout ini bisa mendorong seseorang untuk bunuh diri?

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Bianda Adeti Patriajaya, Sp.KJ., MARS, menjelaskan bahwa burnout memang bukan penyebab langsung dari tindakan bunuh diri. Namun, kondisi ini dapat menjadi awal munculnya gangguan mental yang lebih berat, seperti depresi mayor dan gangguan kecemasan parah.

“Kalau burnout itu bukan penyebab langsung bunuh diri, tapi bisa jadi pintu masuk ke gangguan mental yang emang lebih berat,” ujar Dr. Bianda dalam wawancara bersama Okezone, Jumat (1/8/2025).

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa individu yang mengalami burnout umumnya merasa terjebak dalam tekanan yang seolah tiada akhir. Perasaan tidak berdaya, kehilangan arah, dan hilangnya harapan menjadi gejala yang umum dialami. Dalam kondisi tersebut, risiko munculnya ide atau keinginan bunuh diri meningkat secara signifikan.

 

“Akhirnya orang yang ngalamin itu jadi ngerasa terus-terusan kejebak, ngerasa bisa jadi putus asa atau yang gak punya jalan keluar dan akhirnya muncul ada risiko ide bunuh diri, itu bisa banget gitu,” jelasnya.

Tak hanya itu, banyak penderita burnout juga mulai kehilangan makna hidup, merasa dirinya tidak berguna, dan sulit membayangkan masa depan yang membaik. Menurut dr. Bianda, inilah alasan mengapa peran lingkungan sekitar sangat penting.

“Di sini penting banget buat keluarga, buat rekan kerja, buat sistem kerja itu sendiri, buat mengenali tanda-tandanya lebih awal dan tentu ngasih dukungan sebelum kondisinya semakin berat,” tutupnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement