Mengenal Pola Asuh Mindful Parenting, Mengasuh Anak tanpa Menghakimi
KETIKA orangtua terlalu sibuk dengan segala aktivitas dan tugasnya sering kali lupa untuk menghabiskan waktu bersama anak. Oleh karena itu, mindfull parenting ini dapat diterapkan oleh para orangtua agar anak tetap merasakan kehadiran mereka dalam masa perkembangannya.
Dilansir dari Manochikitsa, Sabtu (18/7/2025), Mindful parenting merupakan pola pengasuhan anak di mana orangtua terlibat langsung dan aktif mengamati dan mendengarkan anak tanpa menghakimi serta merespons anak dengan baik ketika bermain atau menghabiskan waktu bersama.
Pola asuh anak ini melibatkan keaktifan, perhatian serta kasih sayang orangtua untuk anak ketika bermain bersama. Pola asuh ini memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1. Hubungan dan Komunikasi antara Orangtua dengan Anak menjadi Lebih Kuat
Orangtua yang selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan dan bermain dengan anaknya akan membuat anak tersebut merasa disayang dan dihargai. Hal ini tentu dapat semakin memperkuat hubungan dan komunikasi serta menumbukan rasa kepercayaan dan aman antara orangtua dengan anak.
2. Perkembangan Emosi Anak menjadi Lebih Baik
Dengan perhatian dan kasih sayang yang utuh dari orangtua dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan emosionalnya ke arah yang positif.
3. Membentuk Perilaku Anak
Anak akan melihat dan mencontoh perilaku orangtua. Oleh karena itu, ketika orangtua bersikap perhatian, tenang dan penuh kasih sayang anak akan melihat, mempelajari serta mempraktekannya. Hal ini tentu membuat anak semakin berkembang lebih baik lagi.
4. Mengurangi Konflik
Pola asuh ini mengajarkan untuk mengembangkan kesabaran dan tidak terlalu berlebihan dalam menghadapi tantangan ke depannya karena merespons terlalu berlebihan dapat menimbulkan sebuah konflik dan dengan kesabaran dapat menghasilkan respons yang lebih bijaksana sehingga dapat mengurangi konflik.
Intinya, pola pengasuhan mindful ini prinsipnya orangtua hadir secara utuh untuk anak dengan penuh perhatian dan kesadaran tanpa tidak menghakimi anak serta merespons perilaku anak dengan penuh kasih sayang bukan dengan reaksi berlebihan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
