Benarkah Sup Efektif Meredakan Gejala Flu?
APAKAH mengkonsumsi sup dapat membantu dan efektif meredakan gejala flu? Para peneliti mengidentifikasi studi yang menunjukkan bahwa sup yang dibuat dengan ayam, herba, dan sayuran dapat meringankan gejala flu.
Dilansir dari News Medical Life Science, Kamis (17/7/2025), sup didefinisikan oleh para peneliti sebagai makanan cair yang terdiri dari sayuran, daging, sereal dan/atau buah-buahan, dan air atau kaldu sebagai dasarnya. Secara luas sup juga dapat dikonsumsi sebagai obat rumahan untuk pilek dan berbagai gejala pernapasan.
Sup sudah menjadi bagian dari budaya, dianggap aman, dan dianggap menawarkan manfaat pengobatan melalui sifat anti-inflamasi, hidrasi, nutrisi, dan kehangatan.
Dianggap populer sebagai "obat alami dari bahan pangan", sup telah lama direkomendasikan oleh keluarga dan praktisi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa sup dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan durasi penyakit, sekaligus berpotensi mendukung fungsi kekebalan tubuh. Namun, meskipun populer dan penting secara budaya, validasi ilmiah atas manfaat sup masih terbatas.
Studi Tentang Sup
Tiga studi melaporkan bahwa konsumsi sup secara signifikan mengurangi keparahan gejala penyakit pernapasan atau ISPA, termasuk sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Perbaikan diamati baik pada gejala subjektif maupun pengukuran objektif seperti aliran lendir hidung. Hanya satu studi yang meneliti durasi penyakit dan menemukan pengurangan waktu pemulihan yang signifikan secara statistik bagi partisipan yang mengonsumsi sup ayam dan herba, dengan durasi penyakit dipersingkat 1–2,5 hari.
Bukti dari empat studi menunjukkan bahwa sup, terutama yang berbahan dasar ayam dan diperkaya sayuran, dapat sedikit mengurangi keparahan gejala dan durasi penyakit, kemungkinan karena efek hidrasi, nutrisi, dan anti-inflamasinya.
Meskipun mekanisme pengobatannya belum dipahami sepenuhnya, bahan-bahan umum seperti sayuran, herba, dan protein dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan pernapasan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
