Proses pembuatan jalur melibatkan ritual adat dan semangat gotong royong, mencerminkan nilai budaya yang hidup dan mengakar kuat pada masyarakat Kuantan Singingi.
Taklimat media dihadiri langsung oleh Rayyan Arkan Dikha, penari pacu yang menjadi sorotan publik usai muncul di media sosial. Disinggung oleh awak media mengenai perasaannya dikenal hingga mancanegara, anak laki-laki kelas 5 SD ini sampaikan rasa bangga.
“Perasaan (saya) gembira mengetahui viral mendunia,” ucap Rayyan Arkan Dikha atau yang biasa dipanggil Dikha.
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi terus berupaya mengembangkan Pacu Jalur sebagai bagian dari ekosistem kebudayaan dan pariwisata daerah.
Apresiasi turut disampaikan langsung oleh Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby kepada Menteri Kebudayaan yang telah memberi ruang bagi Pacu Jalur untuk dilestarikan dan dipromosikan lebih luas di kancah global.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memberikan ruang kepada kami untuk menyampaikan langsung sebuah budaya yang sudah mentradisi di Provinsi Riau dan ini menjadi milik Indonesia,” kata Bupati Suhardiman.
Ia juga menceritakan perjalanan Pacu Jalur dari masa ke masa. “Tahun ini Pacu Jalur mencapai usia 120 tahun dan pertama kali diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda tahun 1905,” ujarnya.