Dokter menjabarkan bentuk luka trauma yang bisa dialami perempuan. Mulai dari cemas, gelisah hingga mati rasa.
“Bisa mati rasa, tapi mati rasa emosional gitu kan. Bisa hypervigilant, menjadi cenderung lebih apa, cemas, gelisah gitu ya. Eh tidak comfortable begitu. Atau dia avoided, eh menarik diri dan lain-lain sebagainya. Nah, itu bentuk-bentuknya tuh,” bebernya.
Meski mengalami tanda tersebut, seseorang belum tentu dianggap mengalami trauma. Nova menjelaskan, bisa saja cemas atau gelisah tersebut hanya bentuk respons trauma.
“Bisa itu menjadi sebenarnya clue atau petunjuk. Ini kenapa sih dia kayak jumpy banget, hypervigilant banget gitu ya. Nah, belum tentu itu pasti karena trauma, tapi potentially bisa itu bentuk-bentuk respon trauma dia,” ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)