Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anak Alami Trauma karena Demo, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Tiara Putri , Jurnalis-Kamis, 23 Mei 2019 |23:00 WIB
Anak Alami Trauma karena Demo, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Cara jitu atasi anak yang trauma (Foto: Huffingtonpost)
A
A
A

AKSI demo 22 Mei yang berujung pada kericuhan mungkin membuat sejumlah orang merasa trauma. Hal-hal yang dialami seperti panik, khawatir, cemas, takut, dan perasaan buruk lainnya.

Namun perlu diingat, perasaan-perasaan seperti itu bisa saja bukan hanya terjadi pada orang dewasa. Tidak menutup kemungkinan anak akan mengalami trauma yang sama.

Peristiwa tentang kericuhan atau aksi demo 22 Mei belakangan ini mungkin membuat anak mengalami trauma karena sebelumnya tidak pernah melihat kerumunan massa dalam jumlah besar saling berteriak dan melempar.

Dijelaskan oleh psikolog anak, Ayoe Sutomo, saat mengalami trauma, biasanya terjadi perubahan perilaku pada anak. Dalam hal ini yang berkaitan dengan demo, anak yang tadinya berani untuk pergi sendiri bisa jadi merasa takut. Dirinya meminta untuk ditemani oleh orang dewasa ketika hendak pergi ke suatu tempat karena merasa ada sesuatu yang tidak aman. Bila sudah begitu, maka ada langkah-langkah yang harus diambil oleh orangtua.

Pertama, orangtua perlu menyampaikan kepada anak jika kondisi di luar anak. Apabila anak mengalami trauma karena demo, berikan informasi tambahan kalau aksi tersebut dijaga oleh polisi atau petugas keamanan. Kedua, orangtua perlu melindungi perasaan aman anak sehingga ketakutan yang dialaminya tidak mengganggu keseharian.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement