Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 20 Juni 2025 |18:18 WIB
Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu
Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu, (Foto: Youtube)
A
A
A

JAKARTA - Momen Ngunduh Mantu pasangan Al Ghazali dan Alyssa Daguise yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, semalam, masih menjadi salah satu peristiwa yang mencuri perhatian publik. 

Tak hanya karena kemegahan prosesi dan kehangatan dua keluarga besar, tapi juga karena penampilan keduanya yang memukau dalam balutan busana adat Jawa penuh makna.

Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu
Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu

Busana tradisional yang dikenakan Al dan Alyssa bukan sekadar pelengkap seremoni adat, melainkan simbol filosofis yang merepresentasikan ikatan cinta dan harmoni dua insan. 

Dirancang oleh desainer kenamaan Biyan, keduanya tampil serasi dengan nuansa hitam emas dan detail yang sarat simbolisme. 


Kemegahan Kebaya Alyssa dengan Payet Burung Merak

Alyssa tampil anggun mengenakan kebaya panjang berbahan velvet berwarna hitam legam yang dipenuhi detail bordiran dan payet mewah. 

Salah satu detail yang paling mencuri perhatian ada di bagian belakang kebayanya, di mana di sana terukir indah dua burung merak yang saling berhadapan, dihiasi payet dan manik-manik berkilau yang tersusun sangat rapih.

Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu
Makna Mendalam Busana Adat Jawa yang Dipakai Alyssa dan Al Ghazali di Momen Ngunduh Mantu


Bukan sembarang hiasan. Sepasang burung merak ini melambangkan kemuliaan, kekuatan batin, dan kesetiaan. 

Dalam unggahan dari sang penata gaya, Vannie Astecar, melalui akun Instagramnya, @astecat, dijelaskan bahwa burung-burung itu digambarkan menari bersama, sebagai simbol dua jiwa yang saling menjaga dalam harmoni. 

Sentuhan floral berwarna fuchsia pada ranting-ranting juga memperkuat kesan romantis dan feminin, seolah menggambarkan bunga cinta yang sedang bermekaran.

Teknik sulam dan taburan payet di kebaya ini mencerminkan keahlian tinggi dan dedikasi dalam setiap proses pembuatannya. 

Setiap detil dirancang untuk tidak hanya menonjolkan keanggunan Alyssa, tapi juga menyampaikan pesan tentang kemurnian niat dan kesucian ikatan pernikahan.

 


Al Ghazali Gagah dalam Beskap Jawa yang Didesain Khusus

Sementara itu, Al Ghazali mengenakan beskap Jawa modern dengan nuansa senada. Balutan beludru hitam berpadu dengan sulaman emas menciptakan kesan regal yang kuat. 

Motif-motif yang digunakan pada beskap Al tak hanya memperindah visual, tetapi juga mengandung filosofi mendalam.

“Balutan adat Jawa, bukan sekadar busana tapi warisan leluhur yang menyatukan dua hati dalam satu ikatan suci,” tulis Al, dalam caption unggahan Instagram-nya, Jumat, (20/6/2025).

Kalimat ini seolah menegaskan bahwa pilihan busana yang mereka kenakan adalah bentuk penghormatan terhadap akar budaya, sekaligus sebagai simbol penyatuan dua keluarga besar dalam restu dan cinta.

Penampilannya dilengkapi dengan blangkon dan kain batik yang diikat rapi di bagian bawah, memberikan kesan maskulin yang tetap santun dan berkelas.

Busana Al dan Alyssa dirancang dan disusun secara paralel, tidak hanya dalam warna dan material, tapi juga dalam nilai-nilai yang ingin ditampilkan. Keduanya menggambarkan keharmonisan, kekuatan cinta, serta penghormatan pada tradisi Jawa yang sarat nilai luhur.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement