"Hidup simple" yang dimaksud adalah gaya hidup yang tidak berlebihan, tidak mengejar kemewahan, fokus pada hal-hal esensial. Sementara "Nginjak bumi saja" ditujukan pada sikap membumi, yaitu tidak sombong, tetap realistis, dan sadar diri.
Pada postingan lainnya, Eyang Harjono memberikan petuah mengenai pernikahan, agar bisa menempatkan tempat yang pas. "Memberi nafkah halal dan berkah. Makanan yang enak-enak, makan di resto Jepang, Western, Indonesian food. Suami istri mau banyak rejeki? Banyak-banyak menyenangkan istri, karena istri itu ladang rejeki," ujarnya.
Wejangan ini mendapat respons positif dari para follower-nya. Pinkeenay : Sehat2 Kakung
Ririnristantisusanto : Menyala eyang+sesepuh Panutan
Abdianaduratu : Masyaallah kuuuuung sdh sepuh tp ttp mesra menyala
Jayantipravi : DiContoh iki @adekilham95
Harjono Sigit adalah ayah dari Maia Estiyanty, yang lahir pada 21 September 1939 di Madiun, Jawa Timur. Nama lengkapnya adalah Ir. Harjono Sigit Bachroen Salam.
Eyang Harhono termasuk orang yang pertama kali mengembangkan pendidikan arsitektur di Surabaya, Jawa Timur. Dia merupakan cucu dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, tokoh pendiri organisasi Sarekat Islam.
(Rani Hardjanti)