Selain karena infeksi bakteri, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul:
- Kontak langsung dengan penderita bisul
- Kurangnya kebersihan diri dan lingkungan
- Luka terbuka yang terinfeksi
- Paparan bahan kimia berbahaya
- Alergi terhadap produk kulit tertentu
- Obesitas
- Diabetes
- Sistem imun yang lemah
- Pemakaian pakaian ketat secara berlebihan
- Sedang menjalani kemoterapi
- Menderita penyakit kulit seperti eksim atau scabies
- Alergi Telur dan Kaitannya dengan Bisul
Meski telur tidak menyebabkan bisul, individu dengan alergi telur bisa mengalami ruam dan gatal-gatal. Ketika rasa gatal tersebut digaruk secara berlebihan hingga menyebabkan luka, kondisi tersebut dapat membuka jalan bagi bakteri masuk dan menyebabkan infeksi kulit seperti bisul.
Alergi telur juga dapat memicu gangguan pencernaan seperti mual, sakit perut, diare, hingga reaksi alergi serius (anafilaksis) dalam kasus yang jarang.
Telur tidak terbukti menyebabkan bisul dan tetap aman dikonsumsi bagi orang yang tidak memiliki alergi terhadapnya. Namun, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan tetap menjadi kunci utama untuk mencegah munculnya bisul.
Bagi individu yang memiliki alergi terhadap telur, disarankan untuk mengurangi konsumsinya dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Demikian pembahasan mengenai benarkah sering makan telur jadi bisulan, kamu bisa cek faktanya di sini.
(Kemas Irawan Nurrachman)