JAKARTA - Benarkah sering makan telur jadi bisulan? Cek faktanya di sini. Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein hewani terbaik yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin D, omega-3, asam folat, selenium, dan fosfor.
Walaupun demikian, sebagian besar orang masih mempercayai bahwa konsumsi telur secara berlebihan bisa menimbulkan bisul pada kulit. Apakah benar makan telur bisa menyebabkan bisul? Yuk, cek faktanya di sini!
Furunkel atau yang lebih dikenal sebagai bisul, merupakan infeksi pada kulit akibat masuknya bakteri Staphylococcus aureus ke dalam folikel rambut. Bakteri ini umum ditemukan di kulit, hidung, dan tenggorokan, namun dapat memicu infeksi saat masuk melalui luka terbuka atau lecet. Kondisi ini menyebabkan munculnya benjolan merah berisi nanah yang terasa nyeri dan bisa membesar jika tidak ditangani.
Banyak orangtua sering mengaitkan konsumsi telur dengan munculnya bisul, padahal anggapan ini tidak terbukti secara ilmiah. Hingga kini, belum ditemukan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi telur secara langsung menjadi penyebab timbulnya bisul.
Mengutip situs resmi Siloam Hospital pada Rabu (11/6/2025), kepercayaan bahwa telur adalah penyebab bisul hanyalah mitos semata. Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus bukan karena konsumsi telur. Bakteri ini bisa masuk ke tubuh melalui luka kecil akibat garukan, gigitan serangga, atau cedera kulit lainnya.
Ketika infeksi terjadi, sistem imun tubuh akan merespons dengan memicu peradangan (inflamasi), yang menyebabkan pembentukan nanah. Mungkin, sebagian orang mengaitkan bentuk dan warna nanah yang mirip dengan kuning telur sebagai dasar dari mitos ini.
Anak-anak lebih rentan terkena bisul karena sering bermain di tempat kotor dan menggaruk kulit dengan tangan yang belum bersih, di sinilah bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.
Selain karena infeksi bakteri, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul:
- Kontak langsung dengan penderita bisul
- Kurangnya kebersihan diri dan lingkungan
- Luka terbuka yang terinfeksi
- Paparan bahan kimia berbahaya
- Alergi terhadap produk kulit tertentu
- Obesitas
- Diabetes
- Sistem imun yang lemah
- Pemakaian pakaian ketat secara berlebihan
- Sedang menjalani kemoterapi
- Menderita penyakit kulit seperti eksim atau scabies
- Alergi Telur dan Kaitannya dengan Bisul
Meski telur tidak menyebabkan bisul, individu dengan alergi telur bisa mengalami ruam dan gatal-gatal. Ketika rasa gatal tersebut digaruk secara berlebihan hingga menyebabkan luka, kondisi tersebut dapat membuka jalan bagi bakteri masuk dan menyebabkan infeksi kulit seperti bisul.
Alergi telur juga dapat memicu gangguan pencernaan seperti mual, sakit perut, diare, hingga reaksi alergi serius (anafilaksis) dalam kasus yang jarang.
Telur tidak terbukti menyebabkan bisul dan tetap aman dikonsumsi bagi orang yang tidak memiliki alergi terhadapnya. Namun, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan tetap menjadi kunci utama untuk mencegah munculnya bisul.
Bagi individu yang memiliki alergi terhadap telur, disarankan untuk mengurangi konsumsinya dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Demikian pembahasan mengenai benarkah sering makan telur jadi bisulan, kamu bisa cek faktanya di sini.
(Kemas Irawan Nurrachman)