Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tahi Lalat Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit, Kok Bisa?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Rabu, 11 Juni 2025 |10:51 WIB
Tahi Lalat Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit, Kok Bisa?
Tahi Lalat Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit, Kok Bisa? (Foto: Freepik)
A
A
A

D – Diameter

Tahi lalat dengan ukuran lebih besar dari 6 milimeter, atau seukuran penghapus pada ujung pensil. Sebaiknya diperiksakan, apalagi jika sebelumnya berukuran lebih kecil.


E – Evolving (Perubahan)

Perubahan ukuran, bentuk, warna, serta gejala tambahan seperti gatal, nyeri, berdarah, atau menjadi luka yang tidak sembuh-sembuh, menjadi tanda paling kuat dari potensi kanker kulit.


Tidak Semua Tahi Lalat Berbahaya

Tidak semua tahi lalat berarti kanker. Namun, waspada sejak dini dapat menyelamatkan nyawa. 

Menurut data dari Skin Cancer Foundation (2024), deteksi dini melanoma meningkatkan angka kelangsungan hidup hingga 99 persen. Sayangnya, banyak pasien datang ke dokter ketika kondisinya sudah lanjut.


Siapa Saja yang Berisiko?

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit, antara lain:

Punya riwayat keluarga dengan kanker kulit
Berkulit cerah, terutama dengan rambut pirang atau merah
Sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan
Memiliki banyak tahi lalat (lebih dari 50)
Menggunakan tanning bed
Memiliki sistem imun lemah


Langkah pencegahan yang disarankan oleh para ahli antara lain:

Gunakan tabir surya SPF 30 atau lebih setiap hari
Hindari paparan sinar UV langsung pada jam 10.00–16.00
Kenakan pakaian pelindung saat beraktivitas di luar
Lakukan pemeriksaan mandiri kulit tiap bulan
Kunjungi dermatolog setahun sekali, terutama jika punya faktor risiko

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement