BRAIN Rot atau kerusakan otak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemerosotan kognitif dan emosional yang terkait dengan penggunaan internet dan media sosial yang berlebihan.
Tidak dipungkiri, anak-anak saat ini banyak yang menghabiskan waktunya untuk melihat media sosial, dari TikTok hingga YouTube short. Faktanya, frasa 'Brain Rot' ini telah menyebar luas sehingga Oxford University Press telah menobatkan "pembusukan otak" sebagai kata tahun 2024.
Fenomena ini terjadi akibat konsumsi konten pendek dan cepat secara terus-menerus yang dapat membebani otak, menyebabkan berkurangnya rentang perhatian, kelelahan mental, dan berkurangnya kemampuan untuk terlibat dengan aktivitas yang lebih dalam dan lebih bermakna, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas secara offline atau orang di sekitarnya.
Untungnya, Brain Rot dapat diatasi engan perubahan gaya hidup yang konsisten. Namun, sebelumnya Moms perlu tahu nih apa saja ciri-ciri dan solusinya.
Apa Saja Tanda-Tanda Awal Brian Rot?
Mengenali tanda-tanda awal kerusakan otak dapat membantu Moms mengambil tindakan sebelum keadaan bertambah buruk. Jika Moms melihat tanda-tanda ini, mulailah menerapkan strategi seperti mengurangi waktu menonton layar dan mendapatkan lebih banyak stimulasi mental.
Berikut cirinya :
1. Mudah lupa dan kesulitan berkonsentrasi
Terutama pada tugas yang membutuhkan usaha mental berkelanjutan
2. Kelelahan Mental
Anak terlihat lelah bahkan setelah melakukan pekerjaan kognitif yang ringan atau mudah.
3. Kurangnya Ketrampilan
Keterampilan dalam memecahkan masalah terlihat berkurang dan rentang perhatian atau fokus menjadi lebih pendek.
Bagaimana orangtua dapat membantu mencegah Brain Rot pada anak?
1. Buat Batasan Waktu
Moms dapat membantu mencegah kerusakan otak pada anak-anaknya dengan menetapkan batasan waktu menonton layar, mendorong mereka bermain di luar ruangan, dan melibatkan mereka dalam aktivitas yang merangsang mental.
2. Buat Aturan
Buatlan aturan bersama. Tetapkan aturan yang jelas tentang waktu bermain HP dan patuhi aturan tersebut. Moms juga perlu menyiapkan permainan yang menarik misalkan ular tangga, ludo, membaca buku atau siapkan permainan rungan di pekarangan rumah seperti petak umpet. Permainan ini dapat menjadi alternatif yang menarik karena mendorong pemecahan masalah dan kreativitas. Tambahkan istirahat dan rutinitas terstruktur untuk lebih memperkuat kinerja kognitif.
3. Berikan Contoh yang Baik
Moms, berilah contoh perilaku yang baik, dengan membatasi waktu Anda di depan layar dan menjalani gaya hidup yang aktif dan bervariasi. Hal ini dapat menunjukkan kepada anak-anak pentingnya pendekatan yang seimbang terhadap HP dan dunia yang sesungguhnya.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan Brain Rot?
Dikutip Calm, berdasarkan tinjauan klinis Dr Chris Mosunic, PhD, RD, MBA, Senin (9/6/2025), waktu yang dibutuhkan untuk melihat perbaikan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan Brain Rot dan seberapa konsisten Moms menerapkan strategi untuk mengatasinya.
1. Perbaikan Jangka Pendek
Cirinya adalah peningkatan fokus dan tidur yang lebih baik, dapat terlihat dalam waktu satu hingga dua minggu, terutama jika Moms mengurangi waktu di depan layar dan berlatih mindfulness secara teratur.
2. Perbaikan jangka menengah
Seperti peningkatan daya ingat dan perbaikan suasana hati, sering kali memakan waktu satu hingga dua bulan dengan latihan mental teratur dan gizi seimbang.
3. Peningkatan jangka panjang
Dalam kesehatan kognitif dan integrasi gaya hidup, di mana kebiasaan dan rutinitas baru menjadi lebih terpola, biasanya terjadi selama tiga hingga enam bulan.
Dengan tetap berkomitmen pada strategi ini dan menjadikannya bagian rutin dari kehidupan Anda, Moms dapat mencapai peningkatan yang konsisten dalam fungsi kognitif dan perbaikan secara keseluruhan.
Panduan untuk Moms dan Buah Hati agar Terhindar Brain Rot
1. Kurangi waktu menonton layar dan tambahkan lebih banyak aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian. Ini dapat membantu mengembalikan keterlibatan otak dengan dunia nyata dan mengurangi ketergantungan pada stimulasi digital.
2. Tantang otak Anda secara teratur dengan teka-teki, membaca, dan mempelajari keterampilan baru untuk membantu membangun kembali fungsi kognitif.
3. Berlatihlah kesadaran dan meditasi untuk membantu meningkatkan fokus dan kejernihan mental .
4. Makan makanan seimbang yang kaya nutrisi untuk mendukung kesehatan otak secara keseluruhan.
5. Dapatkan 7–9 jam tidur berkualitas setiap malam untuk mendukung konsolidasi memori dan pemulihan fungsi kognitif.
(Rani Hardjanti)