JAKARTA - Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, jika berencana bepergian ke luar negeri. Terutama negara yang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Sabtu (31/5/2025).
Saat ini, Kemenkes tengah menanggapi meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara Asia seperti Singapura, Thailand dan Hongkong. Negera-negara tersebut saat ini tengah mengalami tren kenaikan kasus Covid-19.
Kemenkes mengajurkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana.
"Tunda perjalanan apabila sedang kurang sehat,” kata Aji.
Meski terdapat peningkatan kasus Covid-19, berdasarkan pantauan Kemenkes hingga minggu ke-19 tahun 2025 kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman. Di tengah dinamika global, kondisi di Indonesia tetap aman.
"Surveilans penyakit menular, termasuk Covid-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar tegasnya.
Peningkatan kasus Covid-19 tersebut terjadi di tengah tingginya mobilitas masyarakat, termasuk dari Indonesia, yang diperkirakan akan bepergian dalam agenda internasional. Salah satunya konser artis dunia Lady Gaga pada 18 Mei 2025 lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2024 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19. Surat tersebut ditandatangani oleh Plt. Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami pada 23 Mei 2025.
SE itu merespons adanya peningkatan kasus Covid-19 negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia dan Singapura di Minggu ke-12 tahun 2025. Dalam surat edaran itu dijelaskan Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1; di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hongkong JN.1; dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
Tujuan SE tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan atas kasus Covid-19 meski transmisi penularannya dan kematiannya dinilai masih relatif rendah.
(Khafid Mardiyansyah)