Sebelumnya, udi menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan tanpa dasar medis. Ia mengungkapkan bahwa lemak yang menumpuk secara berlebihan akibat pola makan tidak sehat dapat menimbulkan lemak viseral.
Lemak viseral merupakan kondisi di mana lemak yang menyelimuti organ-organ dalam di rongga perut. Jenis lemak ini dinilai jauh lebih berbahaya dibanding lemak subkutan yang berada di bawah kulit.
"Karena dia mengeluarkan pro-inflammasi, sitokin, seperti Interkulin 6. Jadi memang sebaiknya kita harus menurunkan BMI (indeks massa tubuh) kita di bawah 24," kata Menkes di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa idealnya, seseorang menjaga indeks massa tubuh di bawah 24 untuk menekan risiko gangguan kesehatan serius. Namun, ia mengakui bahwa konsep BMI masih belum familiar atau sulit dipahami oleh sebagian masyarakat umum.
Oleh karena itu, Menkes memilih menggunakan contoh ukuran celana jeans atau lingkar pinggang sebagai cara komunikasi yang lebih sederhana dan mudah dicerna. Ia berharap pendekatan tersebut bisa menjadi semacam peringatan atau "alarm" bagi masyarakat agar mulai memperhatikan kondisi fisik masing-masing.
(Qur'anul Hidayat)