Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pramugari Ini Ungkap Pakaian yang Membuat Kamu Auto Dikeluarkan dari Pesawat

Felisitas Natali Ancilla Resty , Jurnalis-Selasa, 13 Mei 2025 |17:47 WIB
Pramugari Ini Ungkap Pakaian yang Membuat Kamu Auto Dikeluarkan dari Pesawat
Pramugari Ini Ungkap Pakaian yang Membuat Kamu Auto Dikeluarkan dari Pesawat, (Foto: Frepik)
A
A
A

JAKARTA - Seorang pramugari mengungkapkan pakaian yang dapat membuat kamu dikeluarkan dari pesawat. Jika nekat masih menggunakannya, siap-siap kamu auto dikeluarkan dari pesawat.

Pada bulan Oktober 2024, dua orang wanita dikeluarkan dari pesawat Spirit Airlines karena menggunakan crop top. Ini diketahui setelah mereka membuka sweter karena merasa kepanasan.

Mereka dikeluarkan dari pesawat dan uang pembelian tiket mereka tidak dapat dikembalikan. Kejadian ini pun viral di media sosial dan banyak orang yang belum mengetahui peraturan ini.

Seorang Pramugari bernama Barbara Bacilieri mengungkapkan beberapa pakaian yang dilarang untuk dikenakan saat penerbangan seperti dikutip dari akun youtubenya @Barbiebac, Selasa (13/5/2025).

Alasan Pramugari Harus Bertubuh Tinggi

“Masalahnya kamu tidak dapat menemukan informasi ini dengan mudah, kamu harus mencarinya. Itulah sebabnya saya suka berbagi pengalaman di You Tube untuk memberi tahu apa yang tidak orang lain beritahu agar terhindar dari permasalahan selama perjalanan udara,” ujar Barbiebac dalam akun Youtubenya.

Sepatu heels dilarang digunakan saat penerbangan, karena bagian hak pada sepatu dapat menusuk dan merusak perosotan darurat. Oleh karena itu, ketika pelatihan evakuasi hal pertama yang dilakukan Pramugari adalah mengarahkan penumpang untuk melepas alas kaki mereka. 

“Di dalam pelatihan evakuasi yang kami lakukan, hal pertama yang dikatakan Pramugari kepada penumpang adalah kita harus melepas sepatu. Terutama bagian tumitnya, karena bisa menusuk, merusak dan menghilangkan udara dalam perosotan darurat,” ujarnya

Selain itu, saat evakuasi menggunakan perosotan darurat Pramugari juga akan meminta para penumpang untuk meletakkan beberapa barang ke dalam tas mereka, seperti kacamata, cincin, bross, benda logam atau tajam bahkan gigi palsu. Alasannya karena ketika benda-benda ini jatuh atau pecah dapat merusak perosotan darurat dan menghambat proses evakuasi. 

“Di sebuah evakuasi dengan perosotan darurat, kami meminta penumpang untuk lepas landas dan menaruh beberapa barang dalam tas. Pertama, kacamata karena jika kaca itu pecah itu bisa menusuk perosatan darurat atau bahkan menyakiti seseorang,” ungkapnya

“Juga benda logam atau tajam, cincin besar, bross, bahkan gigi palsu dapat melakukan hal yang sama,” tambahnya. 

Barbara juga memberikan satu contoh kasus yang terjadi di Meksiko, ketika seorang Pramugari menjalani pelatihan. Ia terjatuh saat sedang keluar dari pesawat dengan perosotan darurat yang tiba-tiba kempes, itulah sebabnya tidak ada sepatu heels dalam penerbangan. 

 

Ia juga menekankan untuk tidak menggunakan pakaian yang ketat dan celana pendek selama penerbangan, karena kaki penumpang dapat terbakar ketika sedang turun menggunakan perosotan darurat.

“Hati-hati gunakan rok, celana pendek atau gaun, kamu mungkin akan membakar kaki mu saat kamu meluncur ke bawah perosotan,” jelasnya

Tak lupa Barbara juga membagikan beberapa hal yang harus kamu hindari, agar tidak terlalu lama dan membuat antrean pada bagian pengecekkan yaitu sabuk pengaman metalik, sepatu bot tinggi, perhiasan besar, kalung, gelang, anting, cincin, koin logam dan segala sesuatu yang dapat menyalakan detector logam. 

Tetaplah waspada saat melepas barang-barang tersebut pada bagian pengecekkan, karena di bandara terdapat pencuri bahkan mereka berada di dekat pos pemeriksaan keamanan. 

Barbara juga tidak menyarankan bagi para penumpang atau Pramugari yang sedang pergi berlibur untuk mengenakan pakaian layaknya pramugari atau kru pesawat lainnya, karena itu akan mengecoh penumpang lainnya dan memperburuk proses keamanan ketika terjadi suatu hal yang tak diinginkan.

“Kenyataannya tidak ada pihak yang mengatakan itu dilarang, tapi berpakaian sebagai Pilot atau Pramugari dapat mempengaruhi keamanan. Dalam keadaan darurat setiap orang dengan cepat mengidentifikasi siapa saja bagian dari kru,” jelasnya

Dilansir dari Huffpost. Ternyata legging juga dilarang untuk digunakan saat penerbangan, karena biasanya legging terbuat dari bahan sintesis minyak bumi yang sangat berbahaya ketika berada di suhu panas yang tinggi.  Dimana ketika terjadi kebakaran dalam pesawat bahan legging akan meleleh dan menyebabkan luka bakar pada kulit.

“Masalah dengan legging adalah sifat bahannya, pakaian ketat yang biasanya terbuat dari serat sintetis, terbuat dari produk minyak bumi, yang bukan sesuatu yang ingin kamu kenakan di pesawat terbang karena risiko terbesar dalam kecelakaan udara yang dapat menyebabkan kematian adalah kebakaran,” ungkap Christine Negroni, Pakar Keselamatan Penerbangan. 

“Akan menjadi sangat panas, akan meleleh di kulit mu atau menyebabkan luka bakar serius, dan itu akan memengaruhi kemampuan mu untuk keluar dari pesawat," tambahnya.

Barbara merekomendasikan bagi para penumpang yang berpergian menggunakan pesawat lebih baik menggunakan sepatu kets yang nyaman, mudah dilepas dan mudah dibawa lari serta berpakaianlah dengan nyaman dan terlihat rapi

“Pilihan terbaik, sepatu kets nyaman, mudah dilepas dan lari. Berpakaianlah dengan nyaman, tapi selalu terlihat rapi,” ujarnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement