Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses, khususnya bagi perempuan di komunitas terpinggirkan.
Pemerintah mempunyai target semua Puskesmas akan mampu memberikan layanan jiwa pada tahun 2027, saat ini baru 40% Puskesmas yang mampu memberikan layanan jiwa.
Kampanye edukasi publik sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental perempuan.
Memperkuat kesejahteraan perempuan tidak hanya melalui layanan kesehatan mental, tetapi juga melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan penguatan hak-hak perempuan.
Membentuk komunitas yang mendukung dan program pemberdayaan perempuan dapat membantu mengurangi rasa isolasi sosial dan mendukung kesehatan mental mereka.
Hari Perempuan Sedunia 2025 yang jatuh pada 8 Maret kemarin juga menggarisbawahi pentingnya percepatan aksi dalam mengatasi tantangan kesehatan mental perempuan.
Dengan fokus yang lebih mendalam dan komprehensif pada isu ini, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih setara dan berdaya bagi semua Perempuan di Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
(Qur'anul Hidayat)