ISU sustainability kini semakin menjadi sorotan, termasuk dalam industri fashion. Hal ini juga menjadi perhatian utama bagi Uniqlo, yang berkomitmen untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat dalam upaya memperpanjang usia pakaian demi lingkungan yang lebih baik.
“Pakaian memiliki kekuatan untuk memperbaiki kehidupan. Melalui Uniqlo LifeWear, yang mengutamakan kualitas dan kenyamanan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, kami juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang berbagai cara untuk memperpanjang usia pakaian,” ujar Irma Yunita, Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo), saat ditemui di Main Atrium Senayan City, Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Menurut Irma, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan jika dibandingkan dengan negara lain.
“Salah satu langkah yang bisa kami lakukan dengan menggelar beberapa sesi workshop. Kegiatan interaktif ini sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Irma.
Acara bertema "Sustainability Day" ini merupakan bagian dari rangkaian event 2025 Spring Summer Season Preview. Dalam kesempatan ini, Uniqlo bekerja sama dengan desainer sustainable lokal, Adrie Basuki, untuk menghadirkan serangkaian workshop menarik bagi para peserta. Workshop yang tersedia antara lain Sashiko (teknik menjahit tradisional Jepang), Scrap Fabric Painting, dan Marble Fabric Painting.
Sashiko adalah teknik menjahit tradisional khas Jepang yang mengutamakan unsur dekoratif. Teknik ini melibatkan penggabungan beberapa lapisan kain untuk memperkuat atau memperbaiki pakaian dengan tusukan-tusukan kecil yang menciptakan efek estetis yang menarik.
Selain itu, beberapa toko Uniqlo kini menyediakan layanan Re.Uniqlo Studio yang memungkinkan pelanggan untuk memperbaiki, mengubah, atau menambah elemen custom remake seperti bordir pada koleksi LifeWear favorit mereka. Layanan ini bertujuan memberikan ‘nyawa baru’ pada pakaian, agar tetap bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Sashiko dan bordir merupakan bagian dari layanan yang tersedia di Re.Uniqlo Studio, sebagai komitmen Uniqlo untuk mengurangi limbah pakaian, mendukung ekonomi sirkular, serta memperpanjang masa guna produk-produk LifeWear.
Adrie Basuki, desainer Indonesia yang berfokus pada keberlanjutan, turut berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada peserta workshop. Dia berharap teknik-teknik yang disampaikannya tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangkitkan kesadaran tentang pentingnya memanfaatkan material sisa yang ada di sekitar mereka.
Dengan pendekatan ini, Adrie ingin menginspirasi para peserta untuk lebih kreatif dalam menciptakan karya yang ramah lingkungan dan berdampak positif bagi masa depan fashion yang berkelanjutan.
“Senang sekali melihat antusiasme dari para peserta workshop. Dari ketiga sesi workshop, mereka semua excited dan cepat mengerjakannya,” ujarnya.
Selain memberi kesempatan untuk berkreasi, Adrie Basuki menambahkan bahwa teknik-teknik seperti Sashiko, Scrap Painting, dan Marble Fabric Painting juga dapat menjadi bentuk relaksasi yang efektif untuk menghilangkan stres dan bahkan berkembang menjadi hobi baru. "Bahkan, mungkin ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka," ujar Adrie dengan penuh harapan.
Pada sesi Scrap Painting Workshop, peserta diajarkan cara memanfaatkan bahan-bahan bekas seperti kanvas yang sudah tidak terpakai dan sisa-sisa cat untuk menciptakan karya seni yang unik. Sementara di Marble Fabric Painting, peserta belajar teknik menciptakan pola motif marble yang artistik menggunakan cat khusus, dengan desain yang terinspirasi dari semburan pola berputar dan permainan warna kontras.
Di momen yang sama, hadir pula Tree of Peace, sebuah instalasi pohon tempat pengunjung bisa menggantungkan secarik kertas warna-warni yang berisi pesan dan harapan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menyatukan pikiran dan doa demi perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia, sejalan dengan kampanye perdamaian Uniqlo, Peace for All.
Seluruh rangkaian aktivitas pada Sustainability Day ini mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan, yang tercermin dalam tiga pilar utama Uniqlo, yaitu People, Planet, dan Society.
Dalam pilar People, Uniqlo berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam, termasuk dengan mempekerjakan karyawan dengan disabilitas serta bekerjasama dengan mitra pabrik yang memiliki nilai yang sama. Di pilar Planet, Uniqlo berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan, salah satunya melalui keberadaan Re.Uniqlo Studio, yang memungkinkan pelanggan untuk memperpanjang usia pakaian mereka. Sementara di pilar Society, Uniqlo selalu memperhatikan dampak sosial bisnisnya dengan mendukung UKM lokal, termasuk dengan memfasilitasi dan mempromosikan produk UKM yang telah terkurasi tanpa biaya.
(Tuty Ocktaviany)