Selain memberi kesempatan untuk berkreasi, Adrie Basuki menambahkan bahwa teknik-teknik seperti Sashiko, Scrap Painting, dan Marble Fabric Painting juga dapat menjadi bentuk relaksasi yang efektif untuk menghilangkan stres dan bahkan berkembang menjadi hobi baru. "Bahkan, mungkin ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka," ujar Adrie dengan penuh harapan.
Pada sesi Scrap Painting Workshop, peserta diajarkan cara memanfaatkan bahan-bahan bekas seperti kanvas yang sudah tidak terpakai dan sisa-sisa cat untuk menciptakan karya seni yang unik. Sementara di Marble Fabric Painting, peserta belajar teknik menciptakan pola motif marble yang artistik menggunakan cat khusus, dengan desain yang terinspirasi dari semburan pola berputar dan permainan warna kontras.
Di momen yang sama, hadir pula Tree of Peace, sebuah instalasi pohon tempat pengunjung bisa menggantungkan secarik kertas warna-warni yang berisi pesan dan harapan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menyatukan pikiran dan doa demi perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia, sejalan dengan kampanye perdamaian Uniqlo, Peace for All.
Seluruh rangkaian aktivitas pada Sustainability Day ini mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan, yang tercermin dalam tiga pilar utama Uniqlo, yaitu People, Planet, dan Society.
Dalam pilar People, Uniqlo berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam, termasuk dengan mempekerjakan karyawan dengan disabilitas serta bekerjasama dengan mitra pabrik yang memiliki nilai yang sama. Di pilar Planet, Uniqlo berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan, salah satunya melalui keberadaan Re.Uniqlo Studio, yang memungkinkan pelanggan untuk memperpanjang usia pakaian mereka. Sementara di pilar Society, Uniqlo selalu memperhatikan dampak sosial bisnisnya dengan mendukung UKM lokal, termasuk dengan memfasilitasi dan mempromosikan produk UKM yang telah terkurasi tanpa biaya.
(Tuty Ocktaviany)