Diet ekstrem juga sering kali membuat seseorang cenderung mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula untuk mendapatkan energi lebih cepat.
Hal ini bisa menyebabkan fluktuasi kadar gula darah secara drastis sehingga dapat membuat tubuh menjadi lebih mudah lapar.
Umumnya, diet ekstrem dilakukan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis. Cara ini tidak hanya mengurangi kadar lemak di dalam tubuh, namun juga berpotensi menghilangkan massa otot dalam jumlah banyak.
Sebab, saat asupan kalori tidak tercukupi, tubuh akan memecah protein dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi.
Bahkan, pada kasus yang lebih parah, diet ketat juga berisiko menyebabkan atrofi (penyusutan otot) pada otot jantung. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memicu terjadinya aritmia (gangguan irama jantung).
(Kemas Irawan Nurrachman)