Dua pramugari Jeju Air Flight selamat dalam kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024. Dalam penerbangan tersebut, kedua pramugari diketahui berada duduk di bagian paling belakang dan selamat.
Secara statistik, kursi belakang merupakan bagian teraman dari sebuah pesawat jika terjadi kecelakaan.
Sekadar diketahui, dalam peristiwa tergelincirnya pesawat Jeju Air Flight, hanya bagian ekor pesawat yang masih utuh setelah menghantam dinding beton. Kepala Pemadam Kebakaran Le Jung-hyun mengatakan, hanya bagian tersebut yang masih sedikit bentuknya, seperti dikutip Times of India.
Data Federal Aviation Administration (FAA) selama 35 tahun, kursi yang terletak di sepertiga bagian belakang pesawat memiliki kematian 32%, dibandingkan dengan 39% di bagian tengah, dan 38% di bagian depan.
Pramugari sering kali duduk di bagian belakang pesawat karena tugas mereka selama penerbangan. Namun demikian, tingkat keselamatan dalam kecelakaan pesawat dapat bergantung pada faktor lain, termasuk kedekatan dengan dereta pintu keluar seperti diungkapkan Profesor Doug Drury dari Universitas Queensland Tengah Australia.
Meskipun deretan pintu keluar dapat menawarkan pelarian yang lebih cepat, duduk di dekat sayap dapat meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan.
Terlepas dari kisah keselamatan yang luar biasa ini, terbang tetap menjadi moda transportasi yang sangat aman. Asosiasi Transportasi Udara Internasional melaporkan, nol kematian akibat kecelakaan penerbangan komersial pada tahun 2023. Rerata hanya ada satu kecelakaan untuk setiap 880.293 penerbangan, sehingga perjalanan udara menjadi lebih aman ketimbang bus atau kereta api.
(Kemas Irawan Nurrachman)