Kelebihan menikahi janda menjadi perhatian bagi segelintir orang. Janda dinilai akan membawa kedalaman kematangan emosi dan ketahanan terhadap suatu hubungan.
Saat menikahi seorang janda, kedua pasangan membawa pengalaman, struktur keluarga, dan gaya pengasuhan mereka masing-masing ke unit keluarga baru.
Penggabungan keluarga ini dapat menimbulkan tantangan seperti perbedaan pendekatan disiplin, konflik tradisi, dan konflik kesetiaan antara anak dan pasangan baru. Sebagian janda mungkin juga merasa kesulitan untuk menyeimbangkan penghormatan terhadap kenangan mendiang pasangannya sambil melanjutkan hubungan barunya.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (15/11/2024), Okezone telah merangkum kelebihan menikahi janda, sebagai berikut.
Kemampuan menghitung anggaran dasar perlu dimiliki oleh ibu rumah tangga. Hal-hal domestik seperti belanja kebutuhan pokok, tugas mencuci dan membersihkan, serta mengurus anak menjadikan wanita sebagai sosok yang multitasking sejati. Dari pengalaman menikah, seorang janda biasanya terbentuk dalam pola kebiasaan.
Meski tidak pandai dalam segala hal, setidaknya ia tahu betul apa saja tugas seorang istri. Seorang janda dapat membuat pasangan nyaman dengan mengutarakan keinginannya secara gamblang. Sehingga keuntungan menikah dengan janda minim drama. Komunikasi merupakan unsur penting dalam sebuah hubungan.
Tindakan baik yang dapat mendatangkan pahala salah satunya ialah dengan menikahi janda. Yang utama adalah niat anda ingin melindungi dan menafkahinya karena Allah. Maka Allah akan memberikan pahalanya karena niat baik tersebut.
Hal tersebut tertuang dalam hadits berdasarkan Rasulullah SAW:
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari no. 5304).
Pilihan menikahi seorang janda dapat tergolong ke dalam tindakan yang akan membawa berkah, juga anugerah bagi kita. Apalagi, niatnya karena Allah untuk melindungi janda tersebut dari fitnah atau pun hal-hal buruk lainnya yang mungkin bisa terjadi.
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.” (HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)