Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata Anak sejak Dini

MNC Media , Jurnalis-Senin, 14 Oktober 2024 |14:17 WIB
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata Anak sejak Dini
Pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. (Foto: Freepik)
A
A
A

MENURUT data International Agency for the Prevention of Blindness pada 2021, sekitar 165 juta anak di seluruh dunia mengalami rabun jauh. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 275 juta anak pada 2050.

Di Indonesia, sebanyak 3,6 juta anak mengalami kelainan refraksi, dan jumlah ini berpotensi terus meningkat. Diperkirakan 3-4 anak dengan kelainan refraksi belum mendapatkan koreksi dengan kacamata.

Dalam sambutannya pada kegiatan puncak peringatan Hari Penglihatan Sedunia, Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Harbuwono menyatakan, menjaga kesehatan mata sejak dini adalah investasi masa depan. Melalui penglihatan, anak-anak mulai belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

“Adanya gangguan penglihatan dapat berdampak pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak-anak kita,” kata Prof. Dante, Kamis 10 Oktober 2024.

Prof. Dante juga mengajak masyarakat untuk menjaga penglihatan generasi masa depan menuju Indonesia Emas 2045 dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini.

Pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. (Foto: Freepik)
Pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. (Foto: Freepik)

“Saya mengajak kita semua untuk terus melakukan pencegahan, deteksi dini, serta pengobatan gangguan penglihatan pada anak,” tutur Prof. Dante.

Deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat sangat penting dilakukan untuk menemukan kasus sedini mungkin, sehingga dapat ditindaklanjuti segera. Hal ini agar tidak terjadi keterlambatan penanganan yang dapat memperberat kondisi atau mengakibatkan kebutaan.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, yang turut hadir memberikan sambutan, menyatakan bahwa pemerintah daerah, khususnya NTB, menyambut baik kegiatan Hari Penglihatan Sedunia. Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan perhatian serius terhadap penanganan masalah kesehatan mata di wilayah tersebut.

Berdasarkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness(RAAB), prevalensi kebutaan di NTB berada pada peringkat kedua nasional sebesar 4,4 persen, dengan sekitar 78,1 persen kebutaan disebabkan oleh katarak.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement