Gurun Sahara memiliki luasnya 9,4 juta km persegi (3,6 juta mil persegi) merupakan gurun panas terbesar di dunia, membentang di belasan negara di Afrika utara, tengah, dan barat. Kekeringan yang berulang telah menjadi masalah di banyak negara ini karena peristiwa cuaca ekstrem meningkat akibat pemanasan global.
Hal itu telah menyebabkan prediksi dari para ilmuwan bahwa badai serupa dapat terjadi di Sahara di masa mendatang.
Celeste Saulo, sekretaris jenderal Organisasi Meteorologi Dunia, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa siklus air di seluruh dunia berubah dengan frekuensi yang semakin meningkat.
"Akibat meningkatnya suhu, siklus hidrologi menjadi lebih cepat. Siklus ini juga menjadi lebih tidak menentu dan tidak dapat diprediksi, dan kita menghadapi masalah yang semakin besar, baik berupa terlalu banyak atau terlalu sedikit air," katanya.
(Kemas Irawan Nurrachman)