SELAMA ini pramugari dan pramugaea pesawat terkenal dengan imej mereka yang ramah dan sabar ketika menghadapi berbagai macam karakter penumpang.
Hal tersebut tentunya sudah menjadi prosedur dan attitude yang wajib dimiliki sebagai seorang awak kabin di maskapai penerbangan.
Meski begitu, ada kalanya para pramugari dan pramugara juga bisa dibuat kesal dengan berbagai tingkah dan karakter penumpang pesawat. Dari sekian banyak, ada salah satu tipe penumpang yang ternyata paling dibenci oleh para pramugari di kebanyakan maskapai penerbangan.
Melansir The Sun, Minggu (13/10/2024) disebutkan bahwa salah satu tipe penumpang yang paling dibenci para pramugari maskapai penerbangan ternyata adalah penumpang yang kerap buru-buru dan yang paling ingin lebih dulu, baik itu saat naik atau turun dari pesawat.
Bahkan, tipe penumpang seperti ini sudah memiliki julukan di kalangan pramugari, yakni ‘Gate Lice’ alias ‘Kutu Gerbang’. Ya, bak hama tersebut, pergerakan mereka selalu ingin tercepat setiap berada di gerbang pesawat.
Bahkan, saking ingin yang terdepan dan tercepat, tipe penumpang kutu gerbang ini disebut-sebut kerap mengintai sekitar gerbang bandara, jauh sebelum waktunya untuk benar-benar mulai naik ke pesawat.
Frasa ini, awalnya diduga berasal dari forum diskusi FlyerTalk tahun 2005, di mana salah satu pengguna menciptakan frasa tersebut untuk menunjukkan tingkah para penumpang yang menunggu di dekat gerbang. Sehingga, mereka dapat naik sedini mungkin ke pesawat dan memastikan dirinya bisa mendapatkan banyak ruang di compartment kabin.
“Saya sangat benci kutu gerbang. Tidak perlu dan itu benar-benar menghambat arus pemberangkatan,” ujar Brian Hart Hoffman, yang merupakan pramugari selama delapan tahun di US Airways dan Alaska Airlines.
Dia menambahkan, orang-orang yang melakukan perilaku ini membuat diri mereka seolah-olah tampak lebih penting daripada orang lain yang juga sama-sama ingin terbang.
Brian mengatakan, kutu gerbang tidak hanya dapat menunda lepas landas dengan menghentikan orang untuk naik ke pesawat, tetapi juga dapat mencegah orang untuk turun dari penerbangan yang akan datang.
Pakar lain juga setuju dengan sudut pandang Brian. Mereka mengatakan, bahwa penumpang dengan tipe kutu gerbang tersebut dapat menyebabkan penundaan bagi orang yang naik atau turun dari penerbangan.
Pramugari Rich Henderson, yang juga pencipta Two Guys on a Plane mengatakan, bahwa kutu di gerbang terkadang juga menghalangi awak atau petugas kebersihan untuk naik ke pesawat, sehingga juga menyebabkan penundaan keberangkatan.
Samantha Facteau, juru bicara Delta Air Lines, menambahkan, kepadatan di gerbang bisa mempersulit mereka yang membutuhkan bantuan untuk mencapai gerbang dan bagi mereka dengan perangkat mobilitas untuk melewatinya.
Sementara, Psikolog Konseling Kesehatan Mental Uncover Kristie Tse mengatakan, bahwa keramaian di gerbang pesawat memang sering kali didominasi oleh penumpang yang mengalami kecemasan dan keinginan untuk mengontrol.
“Masyarakat mungkin merasakan dorongan yang sangat besar untuk mengamankan posisi mereka, takut mereka akan ketinggalan atau menghadapi konsekuensi jika mereka tidak bertindak cepat,” tutur Kristie.
“Perilaku ini bisa menunjukkan ketidakamanan yang mendasar atau kurangnya kepercayaan terhadap proses tersebut,” lanjutnya.
Influencer Pip Davidson juga berpendapat, kecemasan bisa jadi alasan utama mengapa penumpang kerap mengalami ‘hipersensitif’ terhadap orang banyak. Hal tersebut bahkan bisa memberikan efek ‘menular’ ke penumpang lainnya.
“Kecemasan di gerbang (pesawat) dipicu oleh penumpang tipe kutu gerbang lainnya. Ada efek riak di mana banyak orang mulai menuju ke arah gerbang,” ungkapnya.
“Begitu seseorang mulai menuju ke gerbang, hal itu akan memicu orang lain khawatir bahwa mereka akan dipotong antrean, dan hal itu menyebabkan orang lain juga memiliki kekhawatiran yang sama,” pungkas Pip.
(Rizky Pradita Ananda)