Juru bicara Delta Air Lines, Samantha Facteau, menyatakan bahwa kerumunan di gerbang menyulitkan penumpang yang butuh bantuan untuk mencapai gerbang atau mereka yang menggunakan alat bantu mobilitas.
Menurut psikolog konseling Kristie Tse dari Uncover Mental Health, perilaku ini sering dipicu oleh campuran kecemasan dan keinginan untuk mengendalikan situasi.
“Orang mungkin merasa dorongan kuat untuk mengamankan posisi, takut kehilangan kesempatan jika tidak cepat bertindak. Perilaku ini bisa menunjukkan rasa tidak aman atau kurang percaya terhadap proses yang ada,” kata Kristie.
Seorang pelancong sering, Pip Davidson, mengatakan bahwa kecemasan adalah motivator utama. Pip merasa stres dan sangat sensitif terhadap keramaian di bandara. Pip menjelaskan bahwa perilaku orang di bandara bisa sangat mempengaruhi tingkat kecemasan.
Sebagai cara mengatasi hal ini, Pip sering menunggu di dekat gerbang sebelum waktu boarding. Pip juga menyadari bahwa kecemasan sering dipicu oleh keberadaan gate lice lainnya, yang menciptakan efek domino di mana semakin banyak orang berkumpul di sekitar gerbang.
Beberapa ahli berpendapat bahwa ada solusi yang bisa mengatasi perilaku gate lice ini. Seorang pramugara, yang tak mau disebutkan namanya, menyarankan agar maskapai mulai mengenakan biaya untuk bagasi kabin dan menawarkan bagasi terdaftar gratis. Ini, menurutnya, akan membuat proses boarding jauh lebih cepat dan lebih mudah.