Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Betul Hukuman Fisik di Sekolah seperti Sering Terjadi di Generasi 90-an Lebih Efektif?

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Minggu, 06 Oktober 2024 |10:36 WIB
Apa Betul Hukuman Fisik di Sekolah seperti Sering Terjadi di Generasi 90-an Lebih Efektif?
Metode Pembelajaran Anak di Sekolah. (Foto: Freepik)
A
A
A

BELAKANGAN ini kita memang kerap disajikan dengan berita-berita kekerasan yang terjadi di institusi pendidikan. Tidak jarang, peaku dari kekerasan ini adalah tenaga pengajar. 

Meski demikian, banyak yang membandingkan pendidikan saat ini dengan masa lalu. Di mana ketika pengajaran di masa lalu, hukuman fisik bukanlah hal yang tabu dilakukan di institusi pendidikan.

Anggi Afriansyah, Peneliti Sosiologi Pendidikan Pusat Penelitian Kependudukan BRIN, mengatakan hukuman fisik bukan bagian dari pendidikan. Apalagi, jika tindakan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak memenuhi kebutuhan belajar mengajar kegiatan di lembaga pendidikan.

"Hukuman fisik sebenarnya tidak mendidik bila siswa atau pelajar tidak belajar dari hukuman, padahal hakikat hukuman adalah untuk menyadarkan siswa bahwa tindakan tertentu di luar pendidikan," kata Angi seperti dilansir dari Antara.

Anggi mengatakan, hukuman terhadap siswa dinilai berlebihan jika ada unsur kekerasan disertai penyiksaan, seperti dipaksa melakukan olah raga berlebihan yang tidak sesuai dengan kondisi fisik siswa atau perlakuan yang dapat menimbulkan cedera. Anggi menambahkan, hukuman fisik sebaiknya tidak digunakan lagi karena tidak lagi efektif memberikan efek jera seperti dulu.

"Hukuman berupa hukuman fisik tentunya harus ditinggalkan. Anak bisa diminta untuk membersihkan lingkungan, membantu masyarakat atau tindakan lain yang bisa membuat mereka paham bahwa mereka melakukan banyak hal bermanfaat,” kata Anggi.

Peneliti jebolan Universitas Indonesia ini mengatakan, pendidikan merupakan komitmen antara pendidik dengan pihak yang terdidik, sehingga harus ada aturan yang disepakati kedua belah pihak untuk menghormati proses pendidikan.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement