Konsultan dan ahli gizi, dr. Rita Ramayulis, mengatakan susu ikan tidak bisa disamakan dengan susu sapi mengingat keduanya memiliki kandungan dan bahkan gizi yang berbeda. Namun, dia tak menampik jika susu ikan bisa dibuat menyerupai susu sapi dengan proses tertentu.
“Tentu nggak bisa digantikan ya. Karena keduanya dari bahan yang berbeda. Kandungan gizi yang berbeda juga. Tapi kalau sudah diproses secara industri itu dia bisa dibikin menyerupai susu sapi. Tentu saja bisa,” ujar dr. Rita, saat dihubungi Okezone, Rabu 11 September 2024.
Sementara itu, Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting PB IDI sekaligus Guru Besar Gizi Klinik Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. dr. Agussalim Bukhari, dalam media briefing IDI, secara daring menjelaskan ikan segar tentu lebih bagus dalam hal kandungan vitamin dan mineralnya masih utuh.
“Tapi kalau dalam proses pengolahan susu ikan kandungan vitamin dan mineralnya berkurang misal 50 persen,” katanya.
Jadi secara komposisi, terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara Susu Sapi dan Susu Ikan. Atas perbedaan tersebut, istilah susu ikan sepertinya kurang tepat. Istilah ini dinilai dapat mengaburkan persepsi di masyarakat sehingga susu ikan dapat menggantikan susu sapi terlepas dari komposisinya.
(Rizky Pradita Ananda)