Tak Hanya Susu Ikan, Berikut Daftar Susu Nabati yang Bisa Jadi Alternatif Sumber Protein
PROGRAM pemerintah berupa makan siang bergizi gratis memasukan susu ikan sebagai salah satu menu utamanya. Susu ikan dirancang sebagai alternatif sumber protein tambahan dan asam lemak omega-3 bagi anak-anak di sekolah.
Namun, peluncuran ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. Beberapa mendukung susu ikan sebagai inovasi gizi potensial, sementara yang lain mengkritik rasa dan penerimaannya oleh anak-anak. Tentunya kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk penerapan program ini.
Sebenarnya pemerintah tak melulu harus menggunakan susu ikan sebagai sumber protein dalam menu makan gratisnya. Sebab ada beberapa susu nabati sebagai opsi yang populer dan dapat menjadi alternatif sehat. Merangkum dari SCMP, Jumat (20/9/2024), berikut ulasannya!
1. Susu Kedelai
Susu kedelai adalah pilihan unggul untuk protein nabati.
"Susu kedelai dikenal memiliki kandungan protein yang hampir setara dengan susu sapi," kata seorang ahli nutrisi.
Dalam satu cangkir, susu kedelai mengandung sekitar 7-8 gram protein, menjadikannya ideal untuk kebutuhan protein harian.
2. Susu Almond
Untuk pilihan rendah kalori, susu almond sangat direkomendasikan, dengan sekitar 30-50 kalori per cangkir.
"Meskipun rendah kalori, kandungan proteinnya cukup rendah dibandingkan susu kedelai, jadi sebaiknya dikombinasikan dengan sumber protein lain," ujar ahli tersebut.
3. Susu Oat
Susu oat memiliki tekstur kental dan rasa lezat, dengan sekitar 120 kalori per cangkir.
“Susu oat memberikan manfaat kesehatan tambahan melalui serat yang mendukung kesehatan pencernaan,” kata seorang ahli nutrisi.
Meskipun kandungan proteinnya lebih rendah dari susu kedelai, susu oat tetap bermanfaat.
