Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Polusi Plastik di Indonesia Diperkirakan Naik 30 Persen di 2025

Syifa Fauziah , Jurnalis-Sabtu, 07 September 2024 |23:27 WIB
Polusi Plastik di Indonesia Diperkirakan Naik 30 Persen di 2025
Polusi Plastik Diperkirakan Naik di 2025. (Foto: Freepik)
A
A
A

DALAM krisis polusi plastik yang dihadapi dunia saat ini, negara-negara berkembang menanggung beban terberat. Di Indonesia, misalnya, sekitar 7,8 juta ton limbah plastik dihasilkan setiap tahun. 

Berdasarkan data Bank Dunia, 5 juta ton dari limbah tersebut tidak tertampung di tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan akhir pun tidak dikelola dengan baik, berdasarkan data dari Bank Dunia. 

Daerah pedesaan menyumbang dua pertiga dari limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik di Indonesia, akibat terbatasnya program pengelolaan sampah dan kurangnya fasilitas daur ulang. Tanpa intervensi besar, polusi plastik diperkirakan akan meningkat 30% pada tahun 2025 dan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2040.

PBB saat ini sedang merancang perjanjian global tentang plastik yang diharapkan selesai pada Desember 2024. Diperkirakan sekitar USD1,64 triliun akan diperlukan untuk mengatasi polusi plastik pada tahun 2040. 

Sementara itu, National Plastic Action Partnership (NPAP) Indonesia memperkirakan bahwa negara ini membutuhkan sekitar USD18 miliar investasi modal untuk mengurangi kontaminasi plastik ke laut sebesar 70% pada tahun 2025 dan untuk mencapai ekonomi sirkular untuk plastik pada tahun 2040.

Dalam laporan terbaru mengenai kredit plastik, Bank Dunia memperkirakan bahwa plastik kredit dapat mendatangkan pendanaan sebesar USD 30 juta per tahun. Pendanaan tersebut dapat didedikasikan untuk program intervensi polusi plastik dalam lima tahun ke depan.

Pendiri PCX Markets dan PCX Solutions Nanette Medved-Po mengatakan usaha PBB dalam merumuskan perjanjian global untuk menuntaskan polusi plastik telah menciptakan kesadaran bersama di sektor publik dan swasta bahwa kita harus bertindak cepat untuk mengatasi krisis ini.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement