TUBERKULOSIS atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis
TB merupakan salah satu penyakit menular yang wajib diwaspadai. Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.
Bahkan kini, TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah Covid-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan penanganan yang tepat.
Namun perlu diketahui pengobatan TB sendiri terdapat durasi yang berbeda-beda pada setiap jenisnya. Dokter Spesialis Paru, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P(K) menjelaskan yang membedakan adalah jenis Tuberkulosis Sensitif Obat (SO) dan Tuberkulosis Resisten Obat (RO)

“Untuk durasi pengobatan TB SO itu minimal 6 bulan saja cukup,” kata dr Erlina seperti dikutip dari cuitan di akun X pribadinya, @erlinaburhan, Minggu (1/9/2024)
“Tetapi pada kondisi tertentu, contohnya TB kelenjar, TB usus, TB otak, TB tulang, dan TB paru dengan diabetes biasanya butuh waktu yang lebih lama. Bisa 9 bulan, bahkan 1 tahun,” jelasnya lagi.
Dokter Erlina menjelaskan, dahulu, TB RO, pengobatannya sampai 2 tahun tapi sekarang pilihan untuk pengobatan TB RO sudah bermacam-macam.
“Ada yang 18 bulan sampai 2 tahun, ada yang 9 bulan, dan bahkan ada yang 6 bulan saja. Nah ini keren nih, 6 bulan saja berarti durasi pengobatannya sama dengan TB Sensitif Obat,” pungkas dr. Erlina
(Rizky Pradita Ananda)