SERINGKALI dalam penerbangan ada saja masalah yang ditimbulkan baik dari penumpang maupun dari segi teknis. Setiap perilaku bisa saja merugikan penumpang lain, sehingga perlu bagi penumpang untuk tetap taat aturan agar penerbangan menjadi lancar d an aman terkendali.
Mantan pramugari maskapai Virgin Atlantic membeberkan tipe penumpang yang seringkali menimbulkan masalah saat penerbangan. Menurutnya, pembuat onar dalam penerbangan kerap dilakukan oleh seorang selebriti, influencer atau orang terkenal lainnya.
Skye Taylor, wanita berambut pirang asal Southampton, Inggris itu mengaku telah bekerja sebagai pramugari selama 16 tahun. Ia mengungkapkan bahwa para influencer jauh lebih menyebalkan ketimbang artis pada umumnya.
"Masalah utamanya terletak pada rute seperti Dubai dan Vegas di mana Anda mendapatkan tipe influencer yang mungkin belum membayar harga penuh. Mereka bisa jadi cukup sulit. Saya pikir jika Anda melihat para bintang dan orang-orang yang mampu membeli tiket, mereka pada umumnya adalah orang-orang yang baik dan sangat terhormat," katanya mengacu pada pengalaman pribadi, melasnir Mirror.
Skye berbagi tentang banyaknya masalah yang dihadapi awak kabin di pesawat, terutama jika berurusan dengan penumpang yng mengonsumsi alkohol.
"Sangat umum bagi orang-orang di LA untuk mengonsumsi obat tidur, seperti valium, dan kemudian mereka naik ke pesawat dan minum. Dan itu mengubah karakter orang. Saya pikir Anda hanya perlu waspada dengan memerhatikan bagaimana hal-hal akan mengubah perilaku orang," tuturnya.
Mengenai kelas yang sering menimbulkan banyak masalah, kelas bisnis atau ekonomi, Skye menyebut semua kemungkinan bisa terjdi. "Bisa saja hanya satu orang di kabin ekonomi, atau bisa juga beberapa orang di kelas atas (kelas bisnis Virgin)," kata dia.
"Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan menyebabkan seseorang bertindak tidak seperti biasanya, dan sangat sulit untuk menilai apa yang telah mereka lakukan," terangnya lagi.
Sebagai mantan awak kabin, Skye telah melihat dan menangani banyak masalah sulit selama bertahun-tahun termasuk 'insiden keamanan' dan masalah medis.
"Anda berusaha memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Saya sendiri, telah melakukan CPR di ketinggian 35.000 kaki, menanganinya sambil menenangkan penumpang lain yang mungkin tidak menyadari apa yang sedang terjadi," tutup Skye.
(Rizka Diputra)