Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Didiet Maulana Jelaskan Standar Kebaya yang Jarang Diketahui Orang

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |14:38 WIB
Didiet Maulana Jelaskan Standar Kebaya yang Jarang Diketahui Orang
Kebaya ala Didiet Maulana. (Foto: Okezone/Heru)
A
A
A

BANYAK orang yang suka memakai kebaya karena keanggunan dan identitas budayanya yang kuat. Tidak heran jika kebaya mendapatkan pengakuan tersendiri lewat Hari Kebaya Nasional. 

Kebaya pun sudah mengalami perubahan, dan dimodifikasi secara modern. Meski demikian, Desainer Didiet Maulana menjelaskan ada standar atau aturan kebaya yang mungkin belum banyak diketahui.

Didiet Maulana Bicara Kebaya dalam Kebaya Fest 2024

“Kebaya itu pakaian yang ada bukaan di bagian depannya,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Menurut desainer yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia fashion ini, dia telah mempelajari kebaya selama enam tahun dan menjelaskan kebaya memiliki standar yang sudah ada sejak awal berdirinya.

Kebaya yang masih mengikuti standar disebut kebaya klasik. Kebab klasik memiliki beberapa hal sebagai standar, antara lain bukaan di bagian depan, kancing, peniti atau bros yang juga berfungsi sebagai aksesoris, dengan panjang yang berbeda-beda, mulai dari sejajar lengan hingga panjang lutut.

Didiet Maulana Bicara Kebaya dalam Kebaya Fest 2024

Selain itu, kebaya biasa juga mempunyai variasi pada bagian bawahnya yaitu potongan lurus atau runcing. Sedangkan baju yang mirip kebaya ada bukaan di bagian belakang. Ini bukan kebaya, tapi pengikat bajunya, kata Didiet Maulana.

Meski demikian, Didiet tidak memungkiri perkembangan dunia fashion saat ini, tak terkecuali kebaya kini sudah banyak mengalami perubahan.

 

“Pada saat yang sama, menurut saya, biarlah kebaya hidup dengan tren fesyen yang ada. Karena budayanya harus masuk dengan lancar, masuk secara diam-diam, tapi di saat yang sama kita juga bisa memperkenalkan standar kebaya,” imbuhnya.

Didiet mengungkapkan, banyak anak muda masa kini yang mengungkapkan kebanggaannya terhadap kebaya dengan cara dan seleranya masing-masing, meski tidak selalu mengikuti standar klasik kebaya.

Padahal, menurutnya, hal ini menjadi pertanda baik agar generasi muda khususnya generasi Z (Gen Z) tidak malu memakai dan menampilkan budaya negaranya, dalam hal ini kebaya.

“Jika kita ingin menghadirkan kebaya kepada generasi muda, jika kita ingin berbicara kepada generasi tersebut, kita harus berbicara dalam bahasa mereka. Jadi tidak ada masalah bagi mereka untuk bebas berekspresi di Kebaya,” kata Didiet. 

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement