Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bahaya Memberikan Gadget pada Anak sejak Dini, Bisa Picu Cyber Bullying

Syifa Fauziah , Jurnalis-Rabu, 24 Juli 2024 |02:00 WIB
Bahaya Memberikan Gadget pada Anak sejak Dini, Bisa Picu Cyber Bullying
Bahaya memberikan gadget pada anak sejak dini. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PERKEMBANGAN teknologi membuat banyak orang tak bisa lepas dari gadget. Bahkan saat ini banyak anak di bawah umur yang sudah diberikan gadget oleh orang tuanya.

Namun, Tahukah Anda memberikan gadget kepada anak-anak memberi dampak buruk lho bagi perkembangan otak si kecil. Salah satunya anak bisa mengalami cyber bullying.

“Anak akan membuat kata-kata tidak baik, mengupload konten tidak baik sehingga bisa memberikan dampak buruk pada diri dia dan orang lain," ujar Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNICEF dan Kominfo pada 2011–2012 yang melibatkan 400 responden anak berusia 10–19 tahun

dari 17 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menyatakan, 13 persen diantaranya telah menjadi korban cyberbullying di dunia maya selama tiga bulan.

Gadget

Bentuk perundungan yang diterima meliputi nama mereka yang menjadi bahan ejekan, celaan penampilan fisik, serta celaan profesi orang tua (misalnya petani atau nelayan). Untuk itu, dr Rini menyarankan kepada orangtua untuk tidak memberikan gadget kepada anak di usia yang masih kecil.

“Memberi HP anak saat SD gak penting. Kalau batasan usia diberi HP remaja awal 13 tahun. Jangan anak SD sudah diberikan HP sendiri, sampai tidur dibawa-bawa HPnya dan akhirnya malah mengganggu tidurnya,” tuturnya.

Selain itu, orangtua juga perlu membuat aturan batasan bermain gadget saat di rumah. Namun aturan yang dibuat tersebut bukan hanya untuk anak, tapi juga orangtuanya.

“Misalnya batas main gadget jam enam, ya itu berlaku untuk semuanya. Orang tua harus memberi contoh,” ujarnya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement