KENAPA pria Jepang lebih suka boneka ketimbang wanita asli? Hal ini menjadi penasaran banyak orang terlebih untuk negara asing.
Terlebih, banyak video viral yang memperlihatkan pria Jepang lebih banyak menikah atau berhubungan dengan boneka dibandingkan wanita asli. Dengan kebiasaan ini membuat angka kelahiran di Jepang terus menurun.
Lantas kenapa pria Jepang lebih suka boneka ketimbang wanita asli? Ternyata mereka khawatir menghadapi penolakan hingga perselingkuhan.
Selain itu, pria cenderung takut membina rumah tangga dikarenakan harus ada biaya melahirkan, hingga mengurus anak-anak termasuk pengeluaran bersama. Hal ini yang mendasari pria Jepang lebih suka dengan boneka wanita.
Hal itu terjadi pada pria bernama Masayuki Ozaki yang ternyata memilih hidup dengan boneka. Padahal dia sudah menikah dan memiliki satu orang anak perempuan.
(Foto: AFP)
Dia mengungkapkan memilih boneka dikarenakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Sebab, saat bersama dengan istrinya dia mengalami kesepian sehingga tidak melakukan hubungan romantisnya.
“Setelah istri saya melahirkan, kami berhenti berhubungan seks dan saya merasakan kesepian yang mendalam,” kata fisioterapis berusia 45 tahun, mengutip Daily Sun.
"Tapi saat aku melihat Mayu (nama boneka itu) di ruang pamer, itu adalah cinta pada pandangan pertama,” tambahnya.
Tidak hanya itu, keberadaan boneka wanita membuatnya damai serta nyaman. Sedangkan, saat bertemu dengan istrinya dia sering diomeli.
"Padahal pria ingin seseorang mendengarkannya tanpa mengomel saat pulang kerja. Apapun masalah yang saya hadapi, Mayu selalu ada menunggu saya. Aku sangat mencintainya dan ingin bersamanya selamanya," bebernya.
Sementara itu, berbagai produsen boneka di Jepang mengatakan bahwa mereka mulai memproduksi boneka seukuran manusia dan memiliki anatomi yang benar.
Melansir Reuters, salah satunya perusahaan itu ialah Orient Industry Co. Mereka memproduksi 80 boneka per bbulan di pabrik di bagian timur Tokyo dengan sembilan desain bervariasi.
Boneka-boneka itu kemudian masing-masing dijual dengan harga antara USD850 (Rp13 juta) hingga USD5.500 (Rp89 juta). Model yang lebih mahal terbuat dari silikon dan memiliki 35 sambungan yang dapat digerakkan.
(Rizka Diputra)