Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dilanda Kekeringan Parah, Pulau Indah di Italia Ini Tolak Turis Berkunjung

Janila Pinta , Jurnalis-Selasa, 09 Juli 2024 |07:57 WIB
Dilanda Kekeringan Parah, Pulau Indah di Italia Ini Tolak Turis Berkunjung
Pulau Sisilia dilanda kekeringan parah hingga tolak turis berkunjung (Foto: Instagram/@kyrenian)
A
A
A

ITALIA harus menghadapi bencana kekeringan terburuk yang pernah dialaminya dalam kurun 20 tahun terakhir. Cuaca panas yang parah mengancam sektor pariwisata di negara tersebut yang berdampak pada stabilitas perekonomiannya.

Mengutip Business Insider, Pulau Sisilia menjadi salah satu wilayah yang terdampak dari kekeringan ekstrem yang melanda Italia. Kekeringan mengancam keberlangsungan pariwisata wilayah yang hanya memiliki satu danau alami tersebut, yakni Danau Pergusa. Danau ini hampir mengering akibat kemarau hebat di Sisilia. 

Iklim di Sisilia disebut telah menyerupai iklim di Ethiopia yang berujung pada keadaan darurat, mengeringkan danau, dan memaksa pemerintah untuk menerapkan jatah air yang sangat ketat, demikian lapor Sky News.

Penjatahan air yang ketat ini meminta penduduk untuk mengurangi konsumsi air sebanyak 45 persen. Kebijakan ini juga berdampak pada bidang pariwisata, khususnya hotel dan penginapan yang sudah mulai menolak banyak wisatawan. 

Mereka tidak dapat menjamin air dapat mengalir dengan lancar sehingga mungkin saja kran tidak berfungsi dan toilet tidak bisa menyiram.

"Benar saja, orang-orang meminta kami untuk meyakinkan diri sebelum datang, tetapi kami tidak tahu harus berkata apa," kata Giovanni Lopez, pemilik bed and breakfast (B&B) Le Cinque Novelle di pusat Agrigento.

Kondisi pelik kali ini dilaporkan dengan cepat mempengaruhi seluruh sektor akomodasi wisata. Dampak tersebut berisiko menyebabkan konsekuensi ekonomi yang serius di saat pariwisata merupakan sektor yang paling diandalkan di Sisilia. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement