Sementara itu, Yanawut Chakrawattisawang, kontraktor acara tersebut, mengatakan awalnya ia merasa takut memutar film di kuburan. Namun, ia menggambarkan pengalaman itu sebagai unik dan positif.
Yanawut menjelaskan, pemutaran film ini adalah pengalaman pertama kalinya ia memberi hiburan bagi orang yang sudah meninggal.
Seorang pengamat daring menulis di Weibo mengatakan, “Acara pemutaran film ini sebenarnya adalah ide yang sangat hangat untuk membuat orang yang sudah meninggal merasa puas dan yang masih hidup merasa tenang.”
Masyarakat tersebut masih percaya bahwa roh dapat berdiam di dunia manusia karena keinginan yang tidak terpenuhi. Dengan mengadakan upacara-upacara seperti itu, jiwa-jiwa tersebut dapat dihibur, dan dibuat merasa diingat dan dihormati, yang pada gilirannya mengurangi “gangguan” mereka terhadap orang yang masih hidup.
(Kemas Irawan Nurrachman)