Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biodata dan Riwayat Pendidikan Prof Dr dr Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Dipecat karena Tolak Naturalisasi Dokter Asing

Lulu Az Zahra , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2024 |18:00 WIB
Biodata dan Riwayat Pendidikan Prof Dr dr Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Dipecat karena Tolak Naturalisasi Dokter Asing
Dekan FK Unair dr. Budi Santoso. (Foto: Okezone)
A
A
A

BIODATA dan riwayat pendidikan Prof Dr dr Budi Santoso dekan FK Unair karena tolak naturalisasi dokter asing belakangan ini telah menjadi sorotan publik. Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan, baik pro maupun kontra.

Bahkan, pemecatan Prof Dr dr Budi Santoso ini sontak menuai reaksi keras dari para dekan Fakultas Kedokteran se-Indonesia. Mereka menyatakan penyesalan atas keputusan pemecatan yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa proses yang jelas.

Para dekan memandang tindakan ini sebagai bentuk tidak menghargai kebebasan akademik dan dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas kelembagaan serta proses akademik di Fakultas Kedokteran Unair.

Melansir dari berbagai sumber pada Jumat (5/7/2024), pria kelahiran Banyuwangi ini seharusnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga hingga 2025.

Budi Santoso FK UNAIR

Namun sayangnya, Prof Dr dr Budi Santoso yang memiliki keahlian di bidang Obstetrics dan Gynecology telah dipecat lebih awal karena menolak rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.

Tidak hanya berprofesi sebagai Dekan di Universitas Airlangga, Prof Dr dr Budi Santoso juga merupakan lulusan S1, Sp1, dan S3 FK dari universitas yang sama. Dia memulai perjalanannya di FK Unair setelah lulus dari SMA Negeri III, dan diterima melalui jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru universitas negeri.

Setelah menyelesaikan pendidikannya tersebut pada 1989, dia kemudian bertugas di RS Muhammadiyah, babat, lamongan. Setahun kemudian dia diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan ditugaskan ke puskesmas Sambelia, Lombok Timur, NTB. Di sana, Prof Dr dr Budi Santoso menemui banyak kasus kawin cerai yang dapat menggangu kebahagiaan anak.

Selain itu, angka kematian ibu dan bayi juga sangat tinggi kerena disebabkan oleah banyak faktor. Faktor penyebab kematian ini mulai dari keterlambatan diagnosis hingga rujukan ke rumah sakit akibat minimnya sarana transportasi. Pengalaman tersebut mendorong Prof Dr dr Budi untuk mendalami spesialis di bidang obstertri dan ginekologi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement