FAKTA menarik Lebanon, negeri sektarian yang siap ladeni agresi Israel sangat menarik untuk dibahas. Lebanon saat ini sedang berada dalam keadaan perang. Hal itu disampaikan Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon, Najib Mikati menyikapi bentrokan selama sembilan bulan antara Israel dan Hizbullah.
Kondisi tersebut tak pelak meningkatkan kekhawatiran akan invasi militer zionis ke wilayah negeri sektarian itu. Meski demikian, Lebanon tidak akan gentar menghadapi agresi Israel. Mereka bahkan siap meladeni apapun konsekuensi yang terjadi, termasuk perang terbuka melawan pasukan militer zionis.
"Kami bersama rakyat kami. Perlawanan melakukan tugasnya, pemerintah Lebanon melakukan tugasnya, dan tujuan kami adalah melindungi negara dalam segala hal," ujar Mikati, melansir New Arab, Senin, 1 Juli 2024.
Lebanon memang menjadi salah satu negara selain Palestina yang paling sering berkonflik dengan Israel. Namun di luar sejarah konflik bersenjata itu, Lebanon memiliki warisan sejarah sangat panjang bahkan lebih dari 7.000 tahun.
Masuk dalam wilayah Negeri Syam, Lebanon memiliki perpaduan budaya Timur Tengah, Barat, serta tradisi kuno dan modernitas, dan keberagaman Kristen dan Islam.
Dengan segala keunikannya, Lebanon menjadi destinasi wisata yang populer, dengan resort pantai mewah, kuliner, dan ibu kota yang menawan. Negara ini juga menawarkan banyak daya tarik dan warisan budaya yang kaya dan keindahan alamnya.
Melansir laman Enjoy Travel, berikut 7 fakta menarik tentang Lebanon;
(Foto: Instagram/@rami_rizk89)
1. Peninggalan sejarah Romawi mengagumkan
Kuil Baalbek atau Kuil Bacchus adalah sebuah bangunan kuno Romawi yang sangat megah, yang terletak di Lembah Bekaa, Al-biqā, dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1984.
Diprediksi Kaisar Romawi Antoninus Pirus adalah orang yang membangun kuil ini pada abad kedua Masehi, meskipun informasi tersebut belum jelas hingga masa penaklukan oleh Yunani pada abad ke-4.
Pada akhir abad ke-19, sebuah ekspedisi dari Jerman berhasil menemukan dua kuil besar di situs ini dan melakukan restorasi. Namun, pada tahun 1970-an, selama perang saudara di Lebanon, situs ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh pasukan Palestina dan Suriah. Serta, saat ini kuil tersebut berada dalam zona terlarang FCO di perbatasan timur.
2. Kebiasaan merokok
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Lebanon berada di peringkat ketiga dalam hal mengkonsumsi rokok. Faktanya, usia minimum untuk merokok adalah 18 tahun, sedangkan jumlah perokok di negara ini melebihi dari 1,1 juta orang di atas usia tersebut.
Meskipun pemerintah melarang merokok di ruang umum, namun hotel-hotel diizinkan untuk menyediakan 20 persen kapasitas ruang untuk perokok. Bahkan, pemerintah memberikan larangan iklan rokok di media massa dan tempat penjualan mulai berlaku pada tahun 2012, dan sejak itu jumlah perokok mengalami penurunan sebesar 34,7 persen.
3. Hari libur terbanyak di dunia
Negara ini memiliki sebanyak 16 hari libur nasional, yang hanya berbeda sedikit dari India dan Kolombia yang memiliki 18 hari libur nasional.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk berdasarkan aspek agama. Sebab, Lebanon memiliki banyak kelompok agama yang diakui secara resmi dan sistem politik berdasarkan pembagian kekuasaan berdasarkan aliran agama.
(Foto: Instagram/@hasnafrangieh)
Karena faktor sensitivitas agama, negara ini memiliki lebih banyak hari libur, seperti dua hari libur untuk Paskah untuk mengakomodasi umat Kristen Ortodoks dan Katolik, serta hal yang serupa untuk Idul Fitri.
4. Pernah dikuasai Prancis
Terdapat klaim bahwa hubungan antara Prancis dan Lebanon dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-13, dengan perlindungan Louis IX kepada komunitas Maronit, yang merupakan kelompok Katolik terbesar di Lebanon.
Hubungan ini juga disebutkan mulai terjalin pada abad ke-16 saat Raja François I membentuk aliansi dengan Suleiman yang Agung, Sultan Ottoman. Tak hanya itu, pada akhir abad ke-19, misionaris Yesuit Prancis mendirikan sekolah dan Universitas Saint Joseph yang berbahasa Prancis di Lebanon.
Setelah perang dunia pertama, Prancis menguasai Lebanon berdasarkan Perjanjian Sykes-Picot 1916, di mana mereka membentuk konstitusi untuk Republik Lebanon pada tahun 1926, dan Lebanon merdeka dari pengaruh Prancis pada tahun 1943.
Diketahui, saat ini terdapat sekitar 23.000 orang Prancis di Lebanon, sementara sekitar 210.000 orang Lebanon tinggal di Prancis.