DALAM upaya mengoptimalkan momentum percepatan transformasi digital bagi para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan Fintech Financing for Tourism and Creative Economy (FIFTY) Roadshow 2024 di Yogyakarta.
Tujuannya yakni mengakselerasi penyaluran pembiayaan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif melalui teknologi finansial baik dari Peer to Peer Lending (P2P) maupun Securities Crowdfunding yang telah berizin dari OJK.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani menyampaikan bahwa salah satu kendala utama bagi pengembangan pengembangan bisnis industri pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu terbatasnya akses pembiayaan.
“Tujuan diselenggarakannya program FIFTY yaitu untuk memfasilitasi para pelaku industri parekraf agar lebih mudah mendapatkan akses Pembiayaan teknologi finansial baik dari P2P Lending maupun Securities Crowdfunding yang telah berizin OJK, sebagai alternatif sumber pembiayaan agar usahanya bisa scale up dengan lebih pesat,” terang Rizki, dalam siaran persnya kepada Okezone di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Berdasarkan data dari OJK 2024 per tanggal 31 Mei 2024, platform P2P Lending yang telah berizin dari OJK berjumlah 101 platform dan Equity/Securities Crowdfunding berjumlah 17 Platform.
Menurut Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) Kemenparekraf Indriani Laratu, bahwa FIFTY Roadshow di Yogyakarta dihadiri sebanyak 80 pelaku Industri Parekraf yang sebelumnya telah melalui proses kurasi dari total 150 pendaftar.
Pada tahun 2024 program FIFTY berkolaborasi dengan MBN Consulting dan beberapa platform pembiayaan teknologi Finansial yang telah berizin dari OJK diantaranya Bizhare.id, LBS Urun Dana, FundEx, KoinWorks, dan ALAMI Sharia.