Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Diseksi Aorta, Penyakit Serius yang Dipicu Kebiasaan Merokok

Ayu Utami Anggraeni , Jurnalis-Minggu, 23 Juni 2024 |04:00 WIB
Mengenal Diseksi Aorta, Penyakit Serius yang Dipicu Kebiasaan Merokok
Mengenal penyakit diseksi aorta. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

BANYAK masyarakat yang masih bingung dengan penyakit diseksi aorta. Penyakit ini memang masih asing terdengar di telinga masyarakat. Padahal diseksi aorta adalah penyakit yang tergolong serius dan membutuhkan penanganan medis.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular RS Siloam Lippo Village Karawaci, dr. Dicky Aligheri, Sp.BTKV (K), FIHA, FICA diseksi aorta merupakan pembuluh darah terbesar yang membawa darah yang mengandung oksigen dari jantung dan bertugas untuk mengalirkannya ke seluruh tubuh.

Diseksi Aorta adalah robeknya salah satu lapisan pada pembuluh darah besar yang biasa disebut pembuluh darah aorta. Penyakit ini bisa tidak bisa mengenal usia, artisnya usia berapapun bisa terkena diseksi aorta. Tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan faktor risiko diseksi aorta di antaranya:

1. Tekanan Darah Tinggi

2. Riwayat Keluarga dengan diseksi aorta

3. Kebiasaan Merokok

4. Kelainan Katup Jantung

5. Lansia.

Di dalam tubuh, aorta berfungsi sebagai pembuluh darah terbesar dan membawa aliran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.

"Penting bagi kita untuk selalu menjaga fungsi jantung terutama aorta untuk mencegah terjadinya penyakit komplikasi akibat gangguan yang bisa dialami," ujar dr. Dicky dalam siaran pers, Minggu (22/6/2024).

Diseksi Aorta

Gejala dan Diagnosa

Beberapa gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang mengalami diseksi aorta antara lain:

1. Nyeri dada yang hebat

2. Nyeri punggung

3. Sesak napas

4. Nyeri perut

5. Kelumpuhan ekstremitas

6. Pucat, berkeringat, atau mual

Lalu, dr Dicky menjelaskan terdapat beberapa metode diagnosis untuk mengidentifikasi diseksi aorta, yaitu pemeriksaan riwayat klinis dan pemeriksaan fisik, CT scan, MRI hingga ekokardiografi.

"Diagnosis diseksi aorta melibatkan evaluasi medis yang mendalam dan detail untuk membantu mengonfirmasi kondisi pasien," tutur dr Dicky.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement