ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat dunia untuk waspada terhadap meninggalnya kasus pertama akibat flu burung H5N2. Mereka menilai flu burung adalah salah satu penyakit infeksi yang punya potensi menimbulkan wabah, dan bahkan bukan tidak mungkin menyebar antar negara.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan dunia perlu selalu waspada pada flu burung, apapun jenisnya.
"Pertama, karena mulanya terjadi pada unggas dan unggas itu di satu sisi dekat dengan manusia (bahkan ada di sekitar rumah) serta di sisi lain mungkin saja dapat terjadi migrasi burung antar negara dengan sekaligus membawa penularan dan penyebaran penyakit," tutur Prof Tjandra, merangkum dari siaran pers yang diterima Okezone beberapa waktu lalu.
Kedua, flu burung dapat menular ke manusia seperti sudah beberapa kali pernah terjadi di dunia dan di negara kita, serta sekarang terjadi pula di Meksiko dgn H5N2 seperti laporan WHO.
"Ketiga, kalau sudah tertular pada manusia maka kasusnya dapat menjadi berat dan bahkan kematian, gradasinya tergantung jenis flu burung yang menulari," katanya.
Ada tiga hal yang kini perlu dilakukan Indonesia sehubungan laporan WHO kasus H5N2 di Meksiko ini. Pertama dan utama, mewujudkan penerapan konsep Satu Kesehatan 'One Health' dalam pelayanan kesehatan yang nyata di lapangan, bukan hanya berupa panduan kebijakan saja. One Health adalah kerja bersama kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.