Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

WHO Umumkan Kasus Kematian Pertama Akibat Flu Burung, Alami Gejala sejak 17 April

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 07 Juni 2024 |12:41 WIB
WHO Umumkan Kasus Kematian Pertama Akibat Flu Burung, Alami Gejala sejak 17 April
WHO umumkan kasus kematian pertama akibat flu burung. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan manusia pertama di dunia yang meninggal karena flu burung. Seorang penduduk di Meksiko itu meninggal karena jenis flu burung yang sebelumnya tidak terdeteksi pada manusia.

Strain H5N2 dari flu burung telah tercatat menyerang unggas di seluruh dunia, tetapi hingga kini belum ada laporan kasus penularan atau kematian pada manusia. Pria berusia 59 tahun, penduduk Negara Bagian Meksiko di bagian tengah negara itu, disebut telah jatuh sakit pada April.

Menurut keterangan WHO, pria tersebut sebelumnya memang memiliki masalah kesehatan lainnya, sehingga membuatnya menjadi kelompok rentan. Menurut pejabat setempat, pria tersebut sendiri sebelumnya telah terbaring lemah di rumahnya selama berminggu-minggu, sebelum akhirnya jatuh sakit pada 17 April karena gejala demam, sesak napas, diare, mual akibat flu burung.

Pada 24 April, pria tersebut lantas mencari pertolongan medis dan segera dirawat di rumah sakit Institut Nasional Penyakit Pernafasan (INER). Sayangnya, ia meninggal pada hari yang sama. Pasca kematian pria tersebut, otoritas kesehatan INER lantas langsung mulai melakukan uji sampel yang diambil dari pria tersebut.

Pada 8 Mei, Pusat Laboratorium Biologi Molekuler Penyakit Berkembang untuk Penelitian Penyakit Menular menunjukkan bahwa sampel tersebut positif influenza A (H5N2). Pada 22 Mei, Institut Diagnosis dan Referensi Epidemiologi mengonfirmasi jenis virus tersebut.

Virus flu burung

Sejauh ini, otoritas kesehatan belum mengetahui asal penularan, karena pria tersebut tidak memiliki riwayat terpapar unggas atau hewan lain.

Investigasi epidemiologi dilakukan setelah 17 kontak diidentifikasi dan dipantau di rumah sakit tempat pasien meninggal dan 12 kontak tambahan diidentifikasi di dekat tempat tinggal pasien, dengan semua hasil tes negatif SARS-Cov-2 dan influenza.

Meskipun tidak ada lagi kasus flu burung yang dilaporkan, hasil seluruh sampel serologis masih menunggu keputusan. Berbagai wabah H5N2 telah dilaporkan pada unggas di Meksiko, termasuk wabah yang terdeteksi di halaman belakang peternakan unggas di negara bagian Michoacan, yang berbatasan dengan Negara Bagian Meksiko di mana pria tersebut tinggal.

Selain itu, terdapat dua wabah flu burung dengan patogenisitas rendah (LPAI) A(H5N2) dilaporkan terjadi di dua kota di Negara Bagian Meksiko. Namun, belum dapat dipastikan apakah kasus pada manusia ini ada kaitannya dengan wabah yang melanda unggas yang terjadi baru-baru ini.

Meski begitu, hingga saat ini WHO dan otoritas lainnya terus memantau jenis flu burung ini apakah berpotensi bermutasi dan menjadi ancaman. Menanggapi kasus kematian pertama flu burung tersebut, Pemimpin Grup Virologi Avian, Pirbright Institute, Prof Ian Brown, mengatakan pihaknya langsung melakukan tindak lanjut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement